Jakarta (ANTARA News) - Pihak katering Asian Games 2018 Jakarta-Palembang menyediakan banyak menu makanan, namun ada satu menu yang selalu diburu oleh atlet maupun official saat dihidangkan di Main Dining Hall Athletes Village Kemayoran, Jakarta.

"Ya. Nasi goreng makanan Indonesia yang paling favorit. Setiap dihidangkan langsung diminati banyak atlet," kata Direktur Utama PT Gobel Dharma Sarana Karya (GDSK) selaku penyedia katering, Regi Datau di Jakarta, Senin.

Suami dari artis Ayu Dewi itu mengaku makanan Indonesia yang selalu menjadi jujukan atlet asing jika dihidangkan ternyata juga tidak hanya nasi goreng. Namun juga ada beberapa menu makanan yang selalu habis jika dihidangkan.

"Soto ayam. Kuah bugis...ini semacam gulai, bakso juga banyak yang berminat," katanya menambahkan.

Sebagai perusahaan yang memenangkan tender pengadaan nutrisi untuk atlet dan official yang berada di Wisma Atlet baik di Kemayoran dan Jakabaring Palembang, PT GDSK harus mampu memenuhi kebutuhan sekitar 11 ribu atlet dari 45 negara. Ada 49 ribu porsi makanan dan minuman yang kami siapkan per hari.

Dengan banyaknya negara yang turun di kejuaraan empat tahunan ini maka menu makanan yang disajikan juga harus variatif. Namun, semuanya bisa diatasi meski untuk bahan baku beberapa jenisnya harus diimpor dari luar negeri seperti daging.

"Makanan yang kami sajikan mulai makanan Indonesia dan internasional. Kami juga menyiapkan makanan dari Timur Tengah hingga vegetarian. Sebelum dihadangkan kami juga memastikan makanan terutama daging tidak terkontamasi zat yang masuk daftar doping," kata Regi menjelaskan.

Meski bermacam menu yang disajikan, Regi menjelaskan jika semuanya lolos uji dari banyak pihak termasuk Kementerian Kesehatan, ahli gizi dan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 atau INASGOC. Selain itu juga sesuai dengan standart ISO 9001:2015 yaitu manajemen mutu ISO 22000:2005 yaitu sistem keamanan pangan hingga ISO 14001:2018 yaitu sistem manajemen lingkungan.

Regi mengakui jika sebelumnya ada komplain dari kontingen Syiria terkait kurangnya makanan asal Timur Tengah. Namun semuanya bisa diselesaikan. Bahkan untuk semua makanan terdapat data kandungan gizi yang ada di dalamnya.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018