Monitoring subsidi dilakukan agar tepat sasaran. Pertamina sepakat elpiji 3 kg harus tersedia
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina diminta dapat mengatasi kelangkaan gas elpiji ukuran tabung 3 kg untuk kebutuhan masyarakat di Kalimantan Utara (Kaltara).

Calon anggota legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Kalimantan Utara, Deddy Yevri Sitorus, mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Deddy Y Sitorus, terkait kelangkaan gas elpiji tabung 3 kg di Kaltara, dirinya sudah menemui Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, dan meminta Pertamina dapat mengatasi kelangkaan gas elpiji tabung 3 kg di Kaltara. 

Deddy menjelaskan, dari pertemuan dengan Direktur Utama Pertamina, menyimpulkan bahwa Pertamina akan memenuhi kebutuhan gas elpiji di seluruh Indonesia, termasuk di Kaltara.

Menurut Deddy, berdasarkan laporan distributor, distribusi gas elpiji tabung 3 kg ke Kaltara sangat tergantung dengan kelancaran transportasi, karena belum ada SPBE (stasiun pengisian bulk elpiji). Kendala transportasi pada  pendistribusian gas elpiji tabung 3 kg, karena cuaca ekstrem yakni tingginya gelombang air laut pada Agustus serta Desember hingga awal Januari.

Kendala lain yang dikeluhkan distributor, menurut dia, adalah tidak diprioritaskannya kapal pengangkut tabung gas elpiji 3 kg saat proses bongkar muat di pelabuhan. "Pemerintah daerah agar lebih memperhatikan dan membantu semua proses distribusi gas elpiji 3 kg," katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan, adanya sejumlah hambatan yang dilaporkan distributor, Dirut Pertamina berjanji akan segera mengatasinya untuk menjaga kelancaran pasokan elpiji 3 kg di Kaltara.

Adapun langkah yang direkomendasikan Pertamina, menurut Deddy, adalah membangun SPBE di Kaltara bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. 

Solusi lainnya adalah, menyiapkan skema pembuatan gudang penyimpanan gas elpiji tabung 3 kg untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga. "Untuk skema gudang penyimpanan ini agar lahannya disiapkan oleh Pemda," katanya.

Pertamina, kata dia, juga akan menambah pasokan gas elpiji dengan mengacu pada kebutuhan gas elpiji tabung 3 kg di Kaltara yang diprediksi mencapai 3,273  juta tabung pada 2018. "Monitoring subsidi dilakukan agar tepat sasaran. Pertamina sepakat elpiji 3 kg harus tersedia," ungkapnya.

Pertamina, kata dia, juga akan membantu pembuatan satuan pengisian bahan bakar umum dan satuan pengisian bahan bakar gas (SPBU dan SPBG) mini di setiap desa, dengan investasi hanya sekitar Rp40 juta per unit. "Pertamina siap membantu jaminan ke bank agar BUMD atau BUMDes bisa mendapat pinjaman," ujar Deddy.
 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018