Sydney (ANTARA News) - Sebuah universitas di Australia pada Rabu mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan untuk membatalkan gelar master yang diberikan kepada sekelompok mahasiswa asing menyusul suatu audit menemukan meluasnya aksi penyontekan dalam ujian. Universitas New England mengatakan, pihaknya telah menemukan suatu "tingkat plagiat yang signifikan" menyangkut pekerjaan yang dilakukan para mahasiswa bagi materi teknologi informasi yang diajarkan di luar kampus oleh lembaga pendidikan lain. Kecurigaan awal muncul pada November 2006 setelah adanya gelagat dari seorang mahasiswa, yang memaksa universitas itu untuk melakukan audit bagi mahasisiswa asing yang telah merampungkan kuliahnya antara tahun 2004 dan 2006. "Dari 210 mahasiswa yang diaudit, terdapat jumlah yang signifikan diduga kuat melakukan plagiat," kata universitas itu dalam suatu pernyataan. "Universitas itu memperoleh beberapa dugaan plagiat yang sangat serius, dan jika benar, maka kemungkinan akan dilakukan penarikan kembali gelar yang telah diberikan oleh Dewan Universitas," katanya seperti dikutip AFP. Universitas-universitas Australia pemperoleh jumlah pembayaran yang signifikan dari mahasiswa-mahasiswa internasional bebas-biaya, umumnya datang dari Asia. Universitas New England, bertempat di bagian utara kota New South Wales, Armidal, mengatakan pihaknya tetap akan memelihara reputasi akademiknya. "Universitas tidak akan malu mengambil tindakan, jika penting, untuk memelihara reputasi akademik," kata Wakil Ketua Dewan Universitas, Prof Alan Pattigrew. Universitas itu menolak menyebutkan nama penyedia pendidikan yang diduga atau mahasiswa yang terlibat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007