Jakarta  (Antara) - Pelatih bola basket Pelita Jaya (PJ), Johannis Winar, membeberkan alasan mempertahankan Amin Prihantono, yang berada di PJ mulai tahun 2014, dengan memperpanjang kontraknya yang habis pada 30 Juni 2018.

Menurut Ahang, sapaan Johannis, kehadiran Amin (36 tahun) memberikan kedalaman kualitas di PJ yang sejatinya sudah diisi dengan pemain-pemain tenar dengan reputasi yang baik.

"Kami masih memerlukan sosok penembak akurat seperti Amin," ujar Ahang di Jakarta, Jumat.

Dengan demikian kini Pelita Jaya memiliki setidak-tidaknya empat penembak jitu di tim. Selain Amin, ada pula nama Respati Ragil, Xaverius Prawiro dan pemain anyar yang didatangkan dari Stapac pada Juni 2018, Andakara Prastawa.

Amin sendiri menjadi satu-satunya pemain PJ, dari lima nama yang habis kontrak di tahun 2018, yang kontraknya diperpanjang. Adapun empat pemain lain yakni Daniel Wenas, Andrey Rido, Hendru Ramli dan Andrie Ekayana dilepas oleh klub.

Ahang menyebut, timnya sampai saat ini belum berencana mencari "guard" baru untuk menggantikan Daniel Wenas dan Andrie "Yayan" Ekayana karena di PJ sudah ada sosok guard yang diperlukan dalam diri Andakara Prastawa.

"Kami belum berniat mencari guard baru. Kalau kami kehilangan Yayan, ada Prastawa yang dapat menggantikan tempatnya," tutur dia.

Pelita Jaya Basketball mengincar gelar juara di IBL di musim 2018-2019, yang digelar mulai 30 November 2018, demi mengulang jejak kampiun mereka di IBL 2017.  

Namun, Ahang memastikan bahwa persiapan PJ menyongsong musim baru termasuk latihan dan uji coba dilakukan di Indonesia. 

Hal ini berbeda dengan pada tahun 2017 di mana PJ mengadakan pemusatan latihan di Amerika Serikat selama seminggu untuk mempersiapkan diri ke IBL 2017-2018. Sayangnya, mereka gagal merengkuh juara di IBL 2017-2018 setelah kalah dari Satria Muda Pertamina di final.

"Persiapan tim berjalan dengan baik. Proses adaptasi pemain yang baru bergabung juga berjalan dengan bagus," kata Ahang. 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018