Brisbane (ANTARA News) - Jadwal penarikan kapal layar tiang tinggi TNI AL, KRI Arung Samudera, yang terdampar di pantai Teluk Wide (Wide Bay), Queensland, Australia, setelah dihadang cuaca buruk 23 Agustus ke Brisbane belum bisa dilaksanakan hingga Senin (27/8) namun penarikan diperkirakan dilakukan dalam pekan ini juga .
"Survei masih dilakukan. Tentu kondisi cuaca sangat berpengaruh walaupun saat ini cuaca sudah membaik. Tapi terlalu banyak faktor yang berpengaruh maka semuanya tertahan, seperti perlu persiapan tim penarik kapal. Mungkin tim ini baru siap pada 29 atau 30 Agustus," kata Atase Laut KBRI Canberra, Kolonel Laut Eden Gunawan kepada ANTARA News yang menghubunginya dari Brisbane, Senin pagi.
Eden Gunawan mengatakan, penyedotan air dari dalam kapal sudah selesai dilakukan Minggu (26/8) namun masih diperlukan sejumlah alat berat yang antara lain dipakai untuk menarik jangkar. Hanya saja kapal tetap mengapung dan tidak ditemukan kebocoran.
"Kapal tetap mengapung dan tidak ada yang bocor," kata Eden yang sudah menginap di kawasan Pantai Rainbow yang berjarak sekitar 10 kilometer dari tempat terdamparnya kapal latih TNI AL buatan Selandia Baru sejak 23 Agustus malam lalu itu.
Para awak kapal yang seharusnya berangkat ke Brisbane akhir pekan lalu bekerja keras membersihkan barang-barang yang ada di kapal sehingga baru Senin siang mereka rencananya berangkat ke Brisbane, katanya.
Sejak merebaknya berita tentang terdamparnya KRI Arung Samudera di pantai Teluk Wide, kapal itu menjadi "obyek tontonan" masyarakat setempat.
"Bahkan kemarin (Minggu) ada yang berjualan burger di pantai," kata Eden.
Sementara itu, Sekretaris I/Konsuler KBRI Canberra, Meri Binsar Simorangkir, yang mendampingi Eden Gunawan sejak 23 Agustus lalu mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan perusahaan dari Brisbane yang akan menarik KRI Arung Samudera.
"Ya kita terus berkoordinasi dengan perusahaan penarik (kapal) dari Brisbane," katanya.
Mengenai hubungan dengan penduduk setempat, Simorangkir mengatakan, selama ini berjalan baik.
"Mereka itu jujur dan ramah. Bahkan, seorang ibu tua mengembalikan tutup kepala yang ia temukan di dekat kapal kepada kita," katanya.
Kendati cuaca berangsung membaik, namun pada 24 Agustus lalu, hujan lebat dan angin berkecepatan hingga 105 kilometer per jam sempat melanda bagian tenggara Queensland, Australia, termasuk wilayah Teluk Wide.
Curah hujan di wilayah itu, seperti dilaporkan media setempat, mencapai lebih dari 700 mili meter. Beberapa wilayah di negara bagian itu, seperti Sunshine Coast, sempat dilanda banjir yang menyebabkan kesulitan bagi masyarakat yang tinggal di daerah Caloundra hingga Pantai Rainbow di sebelah utara.
Biro Cuaca Queensland menyebut hujan yang terus mengguyur wilayah tenggara Queensland dalam bulan Agustus 2007 ini sebagai "Agustus terbasah" sejak akhir tahun 1800-an. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007