Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) meminta harga gas alam cair (liquified natural gas/LNG) dari Iran sebesar lima dolar AS per mile mile british thermal unit (MMBTU) untuk kebutuhan terminal penerima gas (LNG receiving terminal) yang akan dibangun di Cilegon, Banten. Direktur Pembangkitan dan Energi Primer PLN Ali Herman Ibrahim di sela donor darah Departemen ESDM di Jakarta, Senin mengatakan, harga tersebut merupakan harga sampai di atas alat pengangkutan (free on board/FOB). "Namun, belum ada tanggapan dari Iran," katanya. Menurut dia, sebagai mediator pengadaan LNG dari Iran tersebut adalah mantan Menteri Luar Negeri yang kini menjabat Utusan Khusus untuk Timur Tengah Alwi Shihab. Pasokan LNG dari Iran itu merupakan alternatif menyusul kemungkinan PLN gagal mendapatkannya dari Qatar. Saat ini, selain Qatar, Iran merupakan salah satu negara yang memiliki kapasitas produksi LNG dalam volume besar. Selain mencari pasokan dari luar negeri, PLN juga berupaya mendapatkan pasokan dari dalam negeri, yaitu Tangguh, Papua dan Bontang, Kalimantan Timur. "Tapi, LNG Tangguh sepertinya sulit, karena harganya masih di atas harga pasar," katanya. Kapasitas terminal LNG yang dibangun PLN itu mencapai sekitar 400 juta kaki kubik gas per hari (mile mile standard feet per day/MMSCFD). Saat ini, PLN masih melakukan tender proyek terminal LNG tersebut. Namun, BUMN listrik itu masih menunggu kepastian pasokan LNG sebelum menetapkan pemenangnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007