Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berkomitmen membentuk birokrasi bersih, efisien, efektif dan produktif, transparan dan melayani masyarakat.

"Sejak 2005 hingga saat ini, serangkaian program reformasi birokrasi telah dilakukan untuk mewujudkan perubahan menuju tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar di Jakarta, Kamis.

Haris menyampaikan hal tersebut saat memberi sambutan pada acara Penilaian Reformasi Birokrasi Kementerian Perindustrian oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Ruang Garuda lantai 2 Kemenperin, Jakarta.

Pertemuan tersebut dihadiri seluruh tim pengarah (para eselon I), tim pelaksana (eselon II) dan Tim Teknis Reformasi Birokrasi Kementerian Perindustrian dari masing-masing area perubahan.

Haris memaparkan, Kemenperin telah dinilai melaksanakan Reformasi Birokrasi oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan nilai 77,16 (BB).

Menurut Haris, saat ini Kemenperin juga telah melakukan Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi dengan nilai 90,18.

"Pada kesempatan hari ini kita akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program Reformasi Birokrasi oleh Tim KemenPAN dan RB dan kita harapkan Tim Reformasi Birokrasi Kemenperin dapat menjelaskan capaian-capaian kinerja yang telah dilakukan selama ini," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Haris, Kemenpan RB sudah mengirimkan Surat Permohonan Penetapan Perpres K/L yang akan mendapatkan Kenaikan Tunjangan Kinerja salah satunya Kenaikan Tunjangan Kinerja Kementerian Perindustrian.

Dengan dilakukannya evaluasi ini dan akan segera diterimanya kenaikan tunjangan kinerja, Haris berharap dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi serta memberikan semangat kepada aparatur Kementerian Perindustrian dalam menjalankan program reformasi birokrasi.

Haris memaparkan, sektor industri yang merupakan pilar utama pembangunan ekonomi nasional telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian nasional.

"Di antaranya memberikan kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja, penerimaan ekspor, dan penerimaan pendapatan pajak dan cukai negara," ungkap Haris.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018