Dhaka (ANTARA News) - Pihak berwenang pajak Bangladesh meminta bank-bank komersial membekukan rekening-rekening bank mantan perdana menteri Begum Khaleda Zia, dan 10 anggota keluarganya sebagai bagian dari operasi pemberantasan koruspi pemerintah sementara dukungan militer itu. Para anggota keluarga yang masuk dalam daftar pembekuan itu termasuk putra Khaleda Arafat Rahman dan isterinya serta dua putrinya, keponakan laki-laki Khaleda dan lima anggota keluarga lainnya, kata Badan Pajak Nasional (NBR) dalam surat-surat edaran yang dikirim ke bank-bank. NBR sudah membekukan rekening-rekening bank putra tertua Khaleda, Tareq Zia, yang dipenjarakan sejak awal tahun ini atas tuduhan terlibat korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Belum lama ini, Khaleda membayar 3,3 juta taka (48.000 dolar) pajak kepada NBR untuk menutup pendapatan "tidak dilaporkan" mencakup 13 juta taka, tapi menolak menyetujui tawaran-tawaran yang sama oleh putra-putranya, kata para pejabat. Awal bulan ini, badan itu membekukan rekening-rekening bank seorang mantan perdana menteri lainnya, Sheikh Hasina, dan lima anggota keluarganya. Hasina telah ditahan sejak 16 Juli atas tuduhan-tuduhan pemerasan dan ditahan dalam sebuah gedung yang diubah menjadi satu penjara khusus dalam kompleks parlemen. Bangladesh berada dalam keadaan darurat yang diberlakukan oleh pemerintah sementara, yang berkuasa Januari lalu melakukan pemberatasan korupsi menjelang pemilu yang menurut rencana akan diselenggarakan tahun depan. Lebih dari 170 tokoh politik termasuk mantan menteri-menteri di pemerintahan Hasina dan Khaleda, ditahan karena korupsi dan menyalahgunakan kekuasaan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007