Mata uang 'safe-haven' yen menguat menjadi 112,25 terhadap dolar AS, tingkat tertinggi bulan ini
Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar AS stabil terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan Kamis pagi, setelah investor yang ketakutan mendorong saham-saham AS dari kejatuhan terburuk mereka dalam hampir delapan bulan semalam (Rabu).

Indeks dolar AS, ukuran nilainya terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,11 persen menjadi 95,407 pada Kamis pagi, setelah mencapai setinggi 95,79 pada sesi sebelumnya.

Mata uang safe-haven yen menguat menjadi 112,25 terhadap dolar AS, tingkat tertinggi bulan ini, didorong oleh aksi penghindaran risiko di tengah peringatan dari IMF atas pertumbuhan global dan stabilitas keuangan.

Tekanan Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunganya selama 12 bulan ke depan telah mendorong imbal hasil obligasi AS, yang telah didukung lebih lanjut oleh data-data ekonomi yang bagus.

"Kami memperkirakan kenaikan inflasi akan menjaga The Fed menaikkan suku bunga pada kecepatan sekali per kuartal saat ini hingga pertengahan 2019," sebut Capital Economics dalam sebuah catatan seperti dikutip dari Reuters.

Ekspektasi kenaikan suku bunga hawkish mungkin telah bekerja pada Rabu (10/10) ketika aksi jual mengirim Nasdaq ditutup di 7.044,49 poin, level terendah sejak awal Juli.

S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average tidak terlalu jauh di belakang, keduanya jatuh lebih dari tiga persen.

Imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang jadi patokan, mendingin dari tertinggi tujuh tahun 3,261 persen yang tercapai pada Selasa (9/10) menjadi 3,1667 persen.

Euro naik 0,16 persen menjadi 1,1536 pada Kamis pagi setelah mencapai serendah 1,1477 pada sesi sebelumnya.

Perunding Brexit Uni Eropa, Michel Barnier, mengatakan pada Rabu (10/10) bahwa pihaknya telah menyetujui banyak hal dari perjanjian penarikan diri menjelang pertemuan puncak 28 pemimpin nasional blok tersebut pada minggu depan.

Tetapi kenaikan euro kemungkinan akan dibatasi oleh kekhawatiran pasar tentang keberlangsungan keuangan publik Italia, meskipun Menteri Ekonomi Italia Giovanni Tria menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan segala daya untuk mendapatkan kembali kepercayaan pasar keuangan.

Sterling diperdagangkan pada 1,3207 dolar AS, tertinggi dalam seminggu, karena investor bertaruh tentang keberangkatan Inggris dari Uni Eropa pada Maret.

Pound telah menguat lebih dari dua persen terhadap dolar AS selama lima sesi perdagangan terakhir.

Dolar Australia, sering dilihat sebagai pengukur penghindaran risiko global, diperdagangkan datar di 0,7068 pada Kamis pagi.

Dolar Selandia Baru, atau kiwi, diperdagangkan pada 0,6454, dekat level terendah multiyear 0,6422 yang terlihat pada Senin (8/10).

"Pedagang akan fokus pada pasangan yang sensitif terhadap risiko ketika kita bergerak melalui hari-hari perdagangan dengan Aussie dan kiwi dalam fokus tajam saat mereka duduk di kisaran ekstrem," kata Nick Twidale dari Rakuten Securities.

Sementara, harga emas datar di 1,194 dolar AS, bertahan di bawah tingkat psikologis 1,200 dolar AS per ounce.

Baca juga: Dolar AS di Tokyo turun di paruh bawah 112 yen
Baca juga: Yuan china melemah jadi 6,9098 terhadap dolar AS

Baca juga: Wall Street turun tajam akibat kekhawatiran kenaikan suku bunga

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018