Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai penambahan jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG) di ibukota sangat mendesak untuk lima tahun yang akan datang mengingat jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat dan menurunnya kualitas udara bersih di ibukota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo usai memberikan pengarahan pada acara sosialisasi bahan bakar gas di Jakarta, Rabu, memaparkan selama lima tahun yang akan datang pihaknya akan menekan polusi udara di Jakarta dan mendorong perbaikan kualitas udara salah satunya dengan adanya nota kesepahaman (MoU) pengembangan SPBBG antara Pemprov DKI dengan Pertamina, Shell, dan Petronas. "Polusi udara sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan. Pada 2006 dari 365 hari hanya 45 hari yang dalam kondisi udaranya baik, selebihnya berkategori buruk. Ini sangat memprihatinkan," paparnya. Ditambahkannya kenyataan ini mendorong pihaknya untuk memperbaiki kondisi tersebut. "Pada 2007 ada kenaikan sampai 54 hari berkategori udara bersih. Mudah-mudahan jangan ada data yang bohong," kata Wagub. Untuk mewujudkan rencana itu, Fauzi mengatakan akan dibuat sebuah perencanaan yang jelas dengan target dua hingga lima tahun yang akan datang. Selain itu diperlukan juga kerja sama dengan berbagai pihak seperti operator kendaraan umum dan juga pengguna kendaraan pribadi agar terjadi perbaikan kualitas udara. Sementara itu pada acara sosialisasi bahan bakar gas tersebut pemerintah provinsi DKI Jakarta menandatangani nota kesepakatan dengan tiga perusahaan pemilih stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yaitu Pertamina, Shell dan Petronas. "Ini merupakan komitmen awal untuk meningkatkan bahan bakar yang ramah lingkungan. Tidak hanya gas, tapi biodiesel dan lain sebagaianya akan turut dikembangkan oleh mereka," kata Fauzi Bowo. Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertambangan DKI Jakarta Peni Susanti mengatakan hal itu dilakukan untuk mendukung program langit biru. "Tiga operator tersebut telah sepakat membangun SPBU ramah lingkungan dalam program langit biru di Jakarta," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007