Kami akan ajukan ke Pemerintah Kabupaten Bangka untuk memberikan penghargaan khusus bagi drg Wita Seriani,
Sungailiat, Babel (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kehilangan salah seorang tenaga medis terbaik di daerah itu.

"Kami turut berduka dan berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa salah seorang tenaga medis terbaik kami di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)," kata Kepala Dinkes Bangka, dr Then Suyanti di Sungailiat, Rabu.

Ia menambahkan Wita Seriani merupakan dokter gigi yang mengabdi di Puskesmas Sungiliat Kabupaten Bangka sejak awal tahun 2017.

Menurut dia, sebagai putri daerah asal Sungailiat, beliau dikenal sebagai pribadi yng pintar, cerdas, cekatan, ramah dan memiliki jiwa sosial dan melayani yang tinggi. "Wita Seriani  adalah anak ke dua dari empat bersaudara,  dan merupakan dokter yang sangat dicintai oleh pasiennya baik di puskesmas maupun di Klinik Medicare Kenanga," jelasnya.

Berperan sebagai Ketua Tim Audit pada Akreditasi Puskesmas,  Wita berkontribusi dalam mengantarkan Puskesmas Sungailiat mendapatkan status terakreditasi utama pada akhir tahun 2017.

Baca juga: Presiden minta manajemen keselamatan penerbangan murah diperketat

Ia menambahkan,  Wita Seriani beserta suaminya Rizal Perkasa Sanusi Putra dan putrinya Kyara Aurine Daniendra yang berusia balita berada dalam pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin tanggal 29 Oktober 2018 yang mengalami musibah kecelakaan, 

"Kami akan ajukan ke Pemerintah Kabupaten Bangka untuk memberikan penghargaan khusus bagi drg Wita Seriani," katanya.

Sementara, Kepala Puskesmas Sungailiat, dr H Maladi, mengatakan drg Wita Seriani merupakan salah satu dokter terbaik di puskesmas, orang yang supel, pintar, rajin dan ramah kepada setiap orang. " Ibu Wita bergabung dengan kami di puskesmas ini sekitar tiga tahun, orangnya baik, supel, rajin dan ramah," ujar dr Maladi.

Menurut dia, pertemuan dengan drg Wita Seriani terakhir kali ketika minta izin menandatangani surat untuk menemani suaminya ke Bengkulu yang tengah menjalani tugas di luar daerah.

Pegawai Puskesmas Sungailiat sejak mendengar kabar tersebut terus mencari informasi dan kebenarannya, sejak diketahui drg Wita sebagai salah satu penumpang Lion JT 610, setiap hari para pegawai puskesmas secara bergantian membaca yasin bagi drg Wita Seriani.

Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa sebanyak 189 penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta (Banten) menuju Pangkalpinang dilaporkan hilang kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB di koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05,46 Lintang Selatan atau 34 mil laut dari Jakarta, 25 mil laut dari Tanjung Priok dan 11 mil laut dari Tanjung Karawang. Basarnas kemudian menyatakan pesawat itu jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: BPJS-TK verifikasi data 31 pekerja korban kecelakaan Lion Air
Baca juga: Menhub copot Direktur Teknik Lion Air

 

Pewarta: Kasmono
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018