Jakarta (ANTARA News) - Industri jasa keuangan dinilai harus mengalihkan sistem koneksi dari saat ini menggunakan satelit menjadi sistem koneksi serat optik, menyusul tingginya biaya sewa satelit. "Dengan serat optik (fiber optic) biaya koneksi jasa perbankan dapat diturunkan," kata CEO BizNet, Adi Kusuma, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis. Biznet merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa interkoneksi jaringan internet di Indonesia. Adi menjelaskan, penggunaan koneksi serat optik akan lebih efisien dan ekonomis, karena lebih memiliki kesiapan kapasitas dibanding media lainnya. "Perkembangan ini yang mendorong BizNet untuk membangun sendiri jaringan serat optik, melalui penggunaan teknologi Resilent Packet Ring (RPR) yang tidak dimiliki provider lain di Indonesia. Selain itu, kestabilan transmisi data pada jaringan juga dapat terpelihara baik," tambah Adi. Keunggulan teknologi RPR yaitu dapat dilalui data hingga 1 Gigabyte dan tahan terhadap cuaca seperti hujan, selain juga dapat melakukan pengalihan rute pengiriman data secara otomatis jika terjadi "Fiber Cut". Ia menambahkan, industri keuangan seperti perbankan, sekuritas, bursa, dan "content providers" jasa keuangan dan lembaga asuransi di Indonesia, kini banyak beralih pada penggunaan aplikasi FinanceNET, yang memungkinkan pusat perbankan terhubung dengan kantor cabang di seluruh dunia. "Khusus untuk komunitas perbankan, penggunaan jaringan serat optik untuk koneksi ATM, jauh lebih handal dengan biaya lebih rendah dibandingkan penggunaan teknologi nirkabel ("wireless"), ataupun satelit," ujar Adi menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007