Jakarta, 13/11 (Antara) - Kepala Bidang Identifikasi Korban Bencana (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati Komisaris Besar Polisi drg Lisda Cancer menjelaskan upaya mengidentifikasi identitas korban pesawat Lion Air JT 610 melalui DNA lebih cepat dilakukan pada jaringan tubuh ketimbang pada tulang.

“Proses pemeriksaan DNA dari jaringan lebih singkat dari tulang, karena banyak prosedur yang harus dilakukan untuk memeriksa DNA tulang,” terang Kombes Pol Lisda saat ditemui usai jumpa pers di Gedung Sentra Visum dan Medikolegal Rumah Sakit Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Kramat Jati, Selasa.

Kepala DVI itu menjelaskan, tahapan pemeriksaan DNA dari tulang meliputi proses pengeringan, penggerusan dan pemeriksaan serbuk.

“Tulang harus dibersihkan dan dikeringkan, lalu digerus menggunakan nitrogen cair, hingga wujudnya hancur menjadi serbuk. Serbuk itu yang nantinya diperlakukan seperti jaringan,” jelas Kombes Pol Lisda.

Tahap penggerusan, ia menambahkan, setidaknya butuh waktu kurang lebih satu hari.

Meski demikian, menurut Lisda, data DNA tersimpan lebih lama di tulang dibanding dengan jaringan tubuh lainnya.

“Data DNA dapat tersimpan dengan baik dalam tulang dan tidak mudah rusak, dibandingkan dengan jaringan tubuh lain yang mudah rusak karena pembusukan,” terang Kombes Pol Lisda.

Alasannya, tulang memiliki lima lapis jaringan, diantaranya peristoneum (lapisan terluar), tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang.

Banyaknya lapisan itu dapat menyimpan data DNA lebih baik, dibanding jaringan lain yang mudah rusak, salah satunya karena pembusukan.

Kombes Pol Lisda menyebut tulang banyak ditemukan pada kantong jenazah yang dikirim pada Jumat (9/11) dan Sabtu (10/11). Kepala tim DVI itu pun optimis temuan tersebut dapat mengungkap lebih banyak penumpang ke depannya nanti.

Hingga hari ke-16 sejak insiden pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, RS Polri telah mengidentifikasi 82 penumpang, 62 diantaranya berjenis kelamin laki-laki, 20 sisanya perempuan.

Artinya, masih ada 107 penumpang yang belum teridentifikasi.

Tim DVI RS Polri masih memeriksa 666 sampel DNA yang ditemukan dari 195 kantong jenazah. 

Baca juga: Identifikasi korban JT 601 kemungkinan lebih cepat dari Air Asia QZ 8501
Baca juga: 151 keluarga korban LION JT 601 menanti kepastian identifikasi DNA

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018