Kejuaraan di Malang, 23-25 November ini, berdasarkan data yang dihimpun di Kemenpora Jakarta, Jumat, merupakan seri kelima. Sebelumnya digelar di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, berikutnya Kemuning Karanganyar, Wonosobo dan Mandalika Lombok.
"Di Malang ini merupakan seri grand final. Jadi akumulasi dari juara-juara seri pertama sampai keempat akan dihitung poin untuk menjadi pemenang. Nanti juara akan mendapatkan medali dan juga uang pembinaan," kata Kepala Bidang Pengelolaan Olahraga Petualangan Tantangan dan Wisata Kemenpora Arief Nurbani dalam keterangan resminya.
Wakil dari Kemenpora ini berharap selain untuk mencari atlet berprestasi, kejuaraan ini juga diharapkan bisa lebih mengenalkan lagi kawasan Bukit Waung dan Pantai Modangan. Jika dikelola dengan baik pihaknya optimistis bakal menjadi destinasi baru.
"Ini (Pantai Modangan) merupakan the hidden paradise (surga tersembunyi). Saya yakin ini bisa mengalahkan Mandalika, tapi tergantung dari Pemdanya. Tidak semua daerah dapat grand final. Ini menjadi kesempatan bagi Malang," kata Arief menambahkan.
"Kalau dikemas, potensi wisatanya naik. Minimal paralayang dulu yang masuk. Kita lihat ombaknya juga bagus. Memang untuk surfing tidak bisa, namun wind surfing itu bisa. Disini juga berpotensi untuk menggelar lomba panjat tebing dan banyak potensi lain," Arief menegaskan.
Dengan berkembangnya cabang olahraga tersebut dan didukung dengan lokasi wisata alam yang ada, kata dia, bakal mempunyai dampak langsung bagi masyarakat sekitar dan pemerintah Kabupaten Malang terutama dalam kaitannya dengan perekonomian masyarakat.
Paragliding Trip of Indonesia merupakan salah satu program Kemenpora dibawah payung 'Ayo Olahraga'. Sebanyak 86 atlet dari Sabang sampai Papua turut ambil bagian memburu gelar juara. Demi menyukseskan kegiatan tersebut, Kemenpora turut menggandeng Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI) selaku operator.
Sebelum dimulainya kejuaraan paragliding Pantai Modangan, Senam Poco-poco 'Madura' dari ratusan lansia di Kabupaten Malang, turut membakar semangat peserta dan juga menjadi tanda pembuka edisi terakhir kejuaraan grand final tahun ini.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018
