Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan penggunaan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa (RSMASK) di Jakarta Pusat, hasil kerja sama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dompet Dhuafa Republika dan Masjid Agung Sunda Kelapa. Usai menunaikan shalat Jumat, di Masjid Sunda Kelapa, Presiden Yudhoyono didampingi antara lain Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menkes Siti Fadilah Supari, dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso langsung meninjau RSMASK yang berada di bagian depan Masjid Sunda Kelapa. Pendirian RSMASK dimaksudkan untuk memberikan layanan kesehatan cuma-cuma, yaitu klinik gratis 24 jam bagi kaum dhuafa, terutama di ibukota Jakarta dan sekitarnya. Pembangunan RSMASK yang terdiri atas lima lantai itu dan memiliki perlengkapan medis menelan biaya sekitar Rp4 miliar, dengan fasilitas Unit Gawat Darurat (UGD), Poli Umum, Poli Gigi, Laboratorium, Apotik dan perlengkapan USG. Tenaga kesehatan terdiri atas tiga dokter umum, satu orang dokter gigi, dan delapan paramedis. Dalam kerja sama dengan Baitul Mal Masjid Sunda Kelapa, Baznas, dan Dompet Dhuafa Republika berkewajiban menyediakan dana, manajemen medis, dan pengelolaannya selama dua tahun, sedangkan pihak Masjid Agung Sunda Kelapa menyediakan lahan. Ketua Umum Baznas, KH Didin Hafihuddin, mengatakan pembiayaan klinik berasal dari dana zakat, infak, sedekah dan wakaf masyarakat. "Layanan kesehatan gratis ini diharapkan masyarakat terus meningkatkan kepercayaan untuk mengamanahkan zakat dan infaknya melalui lembaga pengelola zakat. Dengan dikelola secara amanah dan profesional zakat bisa didayagunakan secara tepat dan strategis," ujar Didin. Sementara itu, Presiden Dompet Dhuafa, Rahmad Riyadi, mengungkapkan pemilihan Masjid Agung Sunda Kelapa yang berlokasi di kawasan elit Menteng Jakarta Pusat ini sebagai sarana menjalin kedekatan kalangan "muzaki" (orang kaya) dengan "mustahik" (miskin). "Selama ini pendayagunaan zakat selalu berada di daerah pinggiran. Kami terus terus bermimpi untuk membangun rumah sakit berskala internasional sebagai rumah sakit rujukan yang didedikasikan bagi masyarakat miskin," kata Rahmad. (*)

Copyright © ANTARA 2007