Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono mengatakan sentimen positif dari luar negeri masih terus berlangsung seiring dengan kembali masuknya investor asing ke Indonesia setelah AS mengalami tekanan dalam perekonomian akibat krisis "subprime mortgage".
"Penyesuaian portofolio mencari aset-aset yang mempunyai yield (pendapatan) yang tinggi sekarang sedang berlangsung termasuk di Indonesia, jika itu dikatakan positif sentimen saya kira iya," katanya di Jakarta, Jumat.
Hal ini menurut dia bisa dilihat kembalinya asing untuk masuk dalam obligasi pemerintah dan saham di dalam negeri.
Ia mengatakan saat ini secara keseluruhan ada penyesuaian yang cukup kuat di AS seiring dengan memburuknya data-data ekonomi AS.
Penyesuaian tersebut menurut dia mengakibatkan penguatan mata uang regional terhadap dolar yang justru semakin melemah.
Menurunnya kinerja perekonomian AS tersebut membuat, Badan Otoritas Moneter AS, The Fed, dikabarkan akan melakukan pertemuan pada tanggal 18 September 2007 ini untuk melakukan langkah-langkah moneter, termasuk terkait dengan suku bunga.
Menanggapi pertemuan tersebut, Hartadi menjelaskan pihaknya tidak memiliki persiapan khusus."Tidak ada persiapan secara khusus, kita sudah antisipasi secara keseluruhan dalam rapat dewan gubernur yang kemarin dengan kita menahan BI rate di 8,25 persen," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya berhati-hati dalam merespon guncangan dari luar negeri.(*)