RDMP Kilang Balikpapan bagian dari proyek strategis Pertamina untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menandatangani kontrak pekerjaan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) proyek peningkatan (refinery development master plan/RDMP) Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.

Penandatanganan kontrak ini menandai dimulainya pembangunan RDMP Balikpapan, setelah proses lelang pada 15 Maret-26 November 2018 dinyatakan selesai dan telah diumumkan pemenangnya pada 30 November 2018. 

Vice President Corporate Communications Pertamina Adiatma Sardjito di Jakarta, Senin menyatakan EPC RDMP Kilang Balikpapan akan dilakukan joint operation empat perusahaan dalam dan luar negeri yakni SK Engineering and Construction Co Ltd, Hyundai Engineering Co Ltd, PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk.

Kontrak pembangunan RDMP Balikpapan mencapai Rp57,8 triliun dan akan diselesaikan dalam waktu 53 bulan. 

"RDMP Kilang Balikpapan bagian dari proyek strategis Pertamina untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Nantinya, kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari atau naik 38 persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari," ujar Adiatma. 

RDMP Kilang Balikpapan, lanjutnya, akan mengurangi beban impor solar hingga 17 persen, karena produksi solar akan meningkat 23 persen atau 30 ribu barel per hari.

Selain itu, RDMP Kilang Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun. 

"RDMP Kilang Balikpapan akan difokuskan untuk meningkatkan produksi BBM berkualitas dan ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro V," jelas Adiatma. 

RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang dibangun Pertamina. Keenam megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek RDMP dan dua proyek pembangunan baru (grass root refinery/GRR).

Dalam Proyek RDMP Balikpapan ini juga terjalin sinergi BUMN dengan melibatkan PT PP, selain juga menggandeng anak perusahaan BUMN, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rekayasa Industri (Rekind). 

"Sinergi antar-BUMN ini juga akan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dimana akan mengutamakan peran serta SDM dan komponen lokal. Dan tentunya Pertamina telah mempercayakan kepada perusahaan yang sudah berpengalaman, dan memberikan kesempatan kepada perusahaan dalam negeri, dengan komitmen untuk mencapai target yang kami harapkan," kata Adiatma.

Sementara itu, Direktur Utama Rekind Yanuar Budinorman akan menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya. 

"Melalui pengalaman serta kemampuan inovasi yang dimiliki Rekind dan perusahaan lainnya yang tergabung dalam joint operation ini, kami optimis proyek ini dapat direalisasikan dengan baik, tepat waktu, tepat budget, dan tepat kualitas, serta zero accident sehingga dapat segera mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional,” katanya.

Baca juga: Proyek RDMP akan tingkatkan ketahanan energi Indonesia

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018