Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai semua kekuatan politik harus mengedepankan program-program yang realistis dan solutif jelang pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Para politisi diharapkan bisa menjadi panutan, sehingga etika dan moral patut dijunjung tinggi," kata Bambang dalam Refleksi Akhir Tahun, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Bambang mengatakan pimpinan DPR mendorong semua kekuatan politik untuk lebih menahan diri untuk menyejukan suasana sehingga silahkan berkampanye sambil menyuarakan kritik kepada pemerintah. 

Menurut dia, jangan sampai kebebasan mengemukakan pendapat itu disalahgunakan dengan melancarkan penghinaan kepada bangsa dan negara, menghina lambang negara, atau memprovokasi publik.

"Memang ada upaya mengeskalasi tensi politik dengan sejumlah gerakan, pernyataan provokatif hingga penghinaan kepada Presiden. Namun segala sesuatunya bisa dikelola sebagaimana mestinya oleh aparat keamanan dan maupun penegak hukum," ujarnya.

Bambang yang merupakan politisi Partai Golkar itu menilai di akhir tahun 2018, dinamika politik dalam negeri cenderung semakin memanas karena ada sejumlah gerakan atau aksi yang membuat sebagian masyarakat tidak nyaman.

Namun dia menegaskan bahwa pimpinan DPR memastikan stabilitas negara sangat kondusif, di penghujung tahun 2018 maupun sepanjang 2019.

"Lebih dari itu, bersama TNI dan Polri, pemerintah serta DPR juga memastikan bahwa penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 akan berlangsung aman dan damai," katanya.

Bambang mengatakan dalam konteks merawat stabilitas nasional, pimpinan DPR mendorong TNI, Polri dan BIN untuk terus mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk yang diakibatkan manuver-manuver politik. 

Menurut dia, manuver politik oleh siapa pun tidak boleh mengorbankan masyarakat, apalagi mengadu domba kelompok-kelompok masyarakat.
 
Dia menilai menuju pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019, semua pihak harusnya mau menahan diri dan memberikan ruang serta waktu yang kondusif bagi Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf kalla untuk mengendalikan jalannya roda pemerintahan serta mengelola keberlanjutan pembangunan nasional.

"Namun, persiapan maupun manuver politik dari para kontestan hendaknya tidak merusak kondusifitas. Sebaliknya, para kader partai politik berkewajiban memelihara iklim yang kondusif karena jika terwujud maka dunia akan melihat Indonesia yang solid," katanya.

Baca juga: Bambang Soesatyo kembali lantik anggota DPR PAW
Baca juga: Bambang: Kelancaran pembahaan RUU tergantung kesungguhan DPR-Pemerintah


 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018