Jakarta (ANTARA News) - Salah seorang Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Tjahjo Kumolo, mengecam keras para pihak yang terkesan menghambat rombongan Megawati Soekarnoputri guna mengunjungi korban gempa bumi di Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, Minggu. "Kunjungan kemanusiaan Ibu Megawati ke daerah musibah gempa bumi di Sumatera Barat, menuju Kepulauan Mentawai terganjal atau dijegal dari Jakarta, agar tidak berangkat," ungkapnya kepada ANTARA News melalui hubungan telepon seluler, Minggu. Ketua Fraksi PDIP di DPR RI itu mengemukakan, dari lokasi kejadian mengungkapkan, semula pihaknya telah mendapat persetujuan dari sebuah perusahaan pengelola helikopter untuk perjalanan kemanusiaan tersebut. "Helikopter yang akan dipakai yang jauh-jauh hari sudah dipesan dan dinyatakan oke. Sekarang kok mendadak tidak bisa digunakan ibu Megawati dan rombongan.," kata Tjahjo. Jika benar itu ada "penjegalan" dari Jakarta, kata Tjahjo Kumolo, apa alasannya. "Kok tidak boleh? Kalau alasan teknis, apa dan bagaimana itu?," ujarnya. Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPP PDIP tersebut juga mempertanyakan, apa hanya presiden saja boleh berkunjung ke lokasi bencana. "Lalu, pimpinan parpol, apalagi mantan Presiden RI memang tidak boleh ke sana? Atau, karena takut tersaingi?," ujarnya. Karenanya, atas nama DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo mengecam keras cara-cara seperti itu. "Menjenguk korban gempa kok dihambat-hambat," katanya. Tjahjo Kumolo memaparkan, dalam rombongan Megawati dengan tim Barisan Serba Guna (Baguna) Pusat, juga ada beberapa pengurus DPP PDIP, seperti Duddy Makmun Murod, Theo Syafei, dan Agneta. "Mereka terpaksa hari ini bersama Ibu Mega jalan darat sekitar tiga jam ke lokasi musibah, meninjau masyarakat yang terkena musibah. Sekali lagi, menyedihkan, kalau memang ada upaya menghambat Ibu Mega ketemu masyarakat," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007