Korban bencana alam gempa dan tsunami Desa Lero Kecamatan Sindue menggelar dzikir akbar pada malam pergantian tahun 2018 menuju 2019. Dari sini kemudian ditindaklanjuti dengan mengagendakan dzikir tiap pekan, tepat pada hari Kamis malam (malam Jumat)
Donggala, Sulawesi Tengah, (ANTARA News) - Korban gempa dan tsunami di lokasi pengungsian Lapangan Sanggola, Dusun 01 Pompaya, Desa Lero Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mulai mengagendakan dzikir bersama di awal tahun 2019.

"Korban bencana alam gempa dan tsunami Desa Lero Kecamatan Sindue menggelar dzikir akbar pada malam pergantian tahun 2018 menuju 2019. Dari sini kemudian ditindaklanjuti dengan mengagendakan dzikir tiap pekan, tepat pada hari Kamis malam (malam Jumat) dalam awal tahun ini," ujar salah seorang tokoh masyarakat Desa Lero Mohammad Hamdin, Rabu, di Donggala.

Dia mengatakan dzikir ini tidak hanya akan berlangsung pada awal tahun, tetapi akan berlangsung sepanjang tahun.

Menurut dai, hal ini sebagai bentuk pendidikan mental dan spiritual korban bencana alam gempa dan tsunami di Kecamatan Sindue dari aspek agama.

Hamdin mengemukakan bahwa pada malam pergantian tahun, dzikir dimulai pukul 21.00 hingga pukul 24.00 WITA, berlangsung di masjid darurat yang diberi nama Al Bakrie, yang berhadapan dengan hunian sementara (Huntara) yang dibangun sukarelawan Darut Tauhid.

Ia mengatakan sedikitnya 1.000 jamaah yang menjadi korban bencana alam gempa dan tsunami, terlibat dalam kegiatan dzikir yang dipimpin Ustad R Lasimpara.

Hamdin menjadi salah satu jamaah yang ikut dalam dzikir itu mengaku bersyukur bisa mengikuti dzikir bersama para korban lainnya.

"Saya bersyukur bisa terlibat dalam kegiatan dzikir akbar yang penuh kedamaian dan penuh kekeluargaan pada momentum pergantian tahun ini," ucap Hamdin.

Ustadz Karsum, seorang tokoh agama Islam Desa Lero menyebut, dzikir akbar di lokasi pengungsian adalah kegiatan pertama dalam sejarah pergantian tahun di Desa Lero, dari biasanya dirayakan dengan berbagai pesta hingga bunyi dentuman petasan, kembang api dan sebagainya.

Karsum berharap, kegiatan zikir akbar bisa menjadi kebiasaan baru dalam menyambut tahun baru yang akan datang. Jika diperlukan, dzikir akbar seperti itu dilakukan setiap Kamis malam (malam Jumat) atau setiap menyambut hari-hari besar di negara ini.

Korban bencana alam gempa dan tsunami berterima kasih kepada Darut Tauhid, Bakrie Amanah, PPA Siaga dan Pemerintah Desa Lero yang sudah membantu dan menyiapkan kegiatan dzikir itu.

Acara dzikir itu selain untuk peningkatan keimanan umat Islam khususnya korban di lokasi tersebut, juga sebagai trauma healing yang efektif untuk bangkitkan korban.

Baca juga: Korban gempa Sindue Donggala butuh huntara

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019