Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso, mengatakan, pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, memilih mengenakan setelan jas lengkap untuk foto di surat suara yang sudah divalidasi mencitrakan kewibawaan. 
 
"Setelan jas mencitrakan kepemimpinan dan kewibawaan," kata dia, di Kantor KPU, Jakarta, Jumat. 
 
Menurut sekretaris jenderal DPP Partai Berkarya ini, pemilihan jas sudah melalui diskusi cukup panjang dengan tokoh budaya dan para pakar.
 
"Banyak pilihan yang tersedia, termasuk pakai baju muslim atau baju adat. Ketika kami mengadakan FGD mengundang berbagai tokoh budaya dan termasuk pakar-pakar dan menyimpulkan kali ini Pak Prabowo dan Pak Sandi ingin tampil beda dengan baju yang mencitrakan kepemimpinan dan kewibawaan nasional," jelasnya. 
 
Meski, mengenakan pakaian formal Prabowo-Sandiaga tetap mengenakan aksesoris berciri khas Indonesia yakni kopiah dan nama lengkap mengenakan gelar haji.
 
"Tetapi harus ingat juga beliau pakai peci atau kopiah yang sangat khas, mayoritas masyarakat muslim di Tanah Air kita. Dan pakai haji juga secara sadar itu sehari-hari haji Prabowo Subianto," katanya.
 
Perpaduan kopiah dan jas, kata dia, merupakan perpaduan yang sangat lengkap bagi pemimpin Indonesia. 
 
"Itu sudah lengkap dan merupakan representasi yang mewakili nasionalisme keislaman karena pakai kopiah dan haji tetapi juga kewibawaan dan kepemimpinan karena pakai jas," tuturnya. 
 
Tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sengaja tidak memilih pakaian dengan simbol-simbol keagamaan.
 
"Kami yakin tidak harus terlalu mengeksploitasi dan menunjukkan ke-Islam-an baju muslim atau adat tertentu, kami hindari itu. Sengaja kami tidak memilih itu. Itu sebab tidak pakai budaya Jawa atau pakaian adat lain," kata bekas politikus Partai Golkar ini. 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019