Pekalongan (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 12 titik lintasan Kereta Api (KA) di sepanjang jalur rel Subah (Batang) hingga Tegal rawan bencana tanah longsor, sehingga semua pihak harus waspada ketika akan melintasi jalur tersebut. "Jalur lintasan KA di sepanjang Subah sampai Tegal ini memang rawan longsor terutama saat terjadi hujan dengan frekuensi yang tinggi," kata Kepala Resor 41 Pekalongan, Purwadi, di Pekalongan, Rabu. Menurut dia, dari 12 titik lintasan KA yang rawan longsor dan banjir itu, delapan diantaranya berada pada KM 61- KM 76 di wilayah Kabupaten Batang, Warurejo Kabupaten Pemalang, dan Surodadi Kabupaten Tegal. "Di sepanjang jalur ini KA akan melewati tepi laut dan tanah tebing sehingga memudahkan terjadinya abrasi dan longsoran ketika hujan sangat deras," jelasnya. Ia mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan , pihak KA akan memantau kondisi rel kereta api mulai H-10 sampai H+ 10 Lebaran. "Pemantauan ini akan kami lakukan dengan menggunakan loko pendeteksi kerawanan rel yang dilakukan dua kali seminggu dan melalui juru periksa jalan (JPJ) yang bekerja setiap hari," katanya. Jika dalam pemantauan itu ditemukan rel yang memiliki struktur tanah lembek maka pihak petugas KA akan memonitor kepada pengendali KA agar berhati-hati saat melintas di jalur rawan tersebut. Selain itu, kata dia, PT KAI juga telah menyiapkan alat dan material untuk siaga (AMUS) seperti bor, gergaji, palu, bantalan rel, dan pasir bercampur batu. "AMUS ini selalu kami sediakan setiap saat sebab selain jalur ini rawan longsor juga rawan tanah ambles yaitu di KM 102, 132, 133, 141, dan 146," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007