Realisasi belanja pemerintah pusat semakin membaik dengan adanya peningkatan kualitas eksekusi anggaran kementerian/lembaga (K/L)
Jakarta (ANTARA News) - Belanja negara sepanjang Januari 2019 tercatat Rp153,8 triliun atau 6,3 persen dari pagu APBN 2019 senilai Rp2461,1 triliun, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu.

Dari nilai tersebut, belanja pemerintah pusat terealisasi Rp76,1 triliun atau mencapai 4,7 persen dari total anggaran belanja Rp1634,3 triliun.

"Bila dibanding tahun sebelumnya, ini terjadi kenaikan. Realisasi belanja pemerintah pusat yang terealisasi sepanjang Januari 2018 senilai Rp64,6 trilun atau 4,4 persen dari yang dianggarkan," kata Sri Mulyani.

Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengklaim realisasi belanja pemerintah pusat semakin membaik dengan adanya peningkatan kualitas eksekusi anggaran yang dilakukan kementerian/lembaga (K/L).

Misalnya, belanja K/L per akhir Januari mencapai Rp32 triliun atau 3,7 persen dari pagu.

Realisasi belanja K/L itu meningkat 58,5 persen dibanding periode sama 2018 yang sebesar Rp20,2 triliun.

Selain itu, kualitas realisasi belanja juga tergambar dari alokasi belanja modal di berbagai K/L, yang sudah terikat kontrak sejak awal tahun.

Dari total alokasi belanja modal senilai Rp189,34 triliun, belanja modal senilai Rp32,13 triliun atau sebanyak 16,97 persen di antaranya sudah terikat kontrak.

"Itu angka realisasi belanja modal pada akhir Januari. Sampai 20 Februari, terus ada kenaikan yang sangat signifikan, dari 16 persen sekarang sudah 40 persen belanja modal yang sudah dilakukan kontrak," ujar Ani.

Transfer daerah pada sepanjang periode yang sama tercatat senilai Rp77,4 triliun dari pagu anggaran Rp756,8 triliun.

Sedangkan realisasi belanja negara dari penyaluran dana desa baru mencapai Rp300 miliar dari total alokasi senilai Rp70 triliun di dalam APBN 2019.

Baca juga: Menkeu: Januari 2019 defisit APBN Rp45 triliun, lebih tinggi sebelumnya
Baca juga: Menkeu: Pemerintah terus godok kebijakan dukung pelaku ekonomi digital

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019