Jakarta (ANTARA News) - Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina Din Syamsuddin mengusulkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 menegaskan komitmen dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina.

"Begitu pula secara maksimal berjuang agar Yerusalem, di mana ada Masjid Al Aqsa, bisa menjadi ibu kota Negara Palestina. Ini sungguh-sungguh kami dorong," kata Din usai menghadiri Malam Kebudayaan Palestina (Palestinian Culture Night) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu malam.

Komitmen dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh kemerdekaan, diharapkan Din dapat diungkapkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam  sesi debat lanjutan yang khusus mengangkat tema politik luar negeri.

"Yang diperlukan sekarang oleh bangsa Palestina adalah dukungan politik dan diplomatik agar mereka bisa menjadi negara yang merdeka, berdaulat, juga menjadi anggota PBB," kata mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.

Indonesia, yang secara konsisten menunjukkan dukungan bagi perjuangan rakyat Palestina, diharapkan juga mampu memanfaatkan keanggotaan di Dewan Keamanan PBB untuk mengintensifkan pelaksanaan berbagai resolusi PBB mengenai Palestina.

"Selama ini terlalu banyak resolusi PBB tentang Palestina, tetapi tidak ada yang bisa ditegakkan. Penting bagi Indonesia dengan mengajak negara-negara OKI, negara-negara yang cinta damai dan keadilan, untuk bisa mendorong tegaknya keadilan dan kedamaian di Palestina," tutur Din.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan lima kali debat yang akan diikuti capres dan cawapres sebelum pelaksanaan Pemilu 17 April 2019.

Debat pertama dan kedua telah dilangsungkan pada 17 Januari dan 17 Februari lalu, masing-masing mengangkat tema yang telah disusun oleh KPU.

Tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional, akan dibahas pada debat keempat yang dijadwalkan pada 30 Maret 2019.

Baca juga: Revolusi belum usai bagi bangsa Palestina

Baca juga: Malam Kebudayaan Palestina diselenggarakan di Jakarta

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019