Jakarta (ANTARA) - Menghabiskan waktu 20 menit di taman, meski tidak sedang berolahraga sekalipun, cukup untuk meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan, demikian menurut sebuah studi yang dipublikasikan di International Journal of Environmental Health Research.

Seperti dilansir Time, Kamis (28/2), untuk studi ini, para peneliti menyurvei 94 orang dewasa yang mengunjungi salah satu dari tiga taman kota di dekat Birmingham, Inggris selama musim panas dan gugur.

Mereka diberi pelacak kebugaran untuk mengukur aktivitas fisik tetapi tidak diberi tahu apa yang harus dilakukan di taman. Setiap orang juga menjawab pertanyaan tentang kepuasan hidup dan suasana hati mereka sebelum dan setelah kunjungan ke taman.

Rata-rata mereka berkunjung ke taman selama 32 menit, dan 30 persen orang melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama di sana. Skor kesejahteraan meningkat selama kunjungan taman pada 60 persen orang, dengan peningkatan rata-rata sekitar 1,5 poin (dari sekitar 37 menjadi 39).

Bagi banyak orang dalam penelitian ini, hanya berada di ruang hijau tampaknya cukup untuk memicu perubahan, kata Hon Yuen, direktur penelitian di departemen terapi okupasi di University of Alabama di Birmingham.

"Beberapa orang mungkin pergi ke taman dan hanya menikmati alam. Bukannya latihan. Anda rileks dan stres berkurang dan Anda merasa lebih bahagia," kata dia.

Di sisi lain, dokter anak di Washington, D.C, Dr. Robert Zarr bahkan menuliskan ruang hijau sebagai resep. Ini "resep alam" - terapi yang hanya dapat ditebus di luar ruangan, di udara segar taman lokal.

Dokter menyarankan pasiennya untuk menghabiskan satu jam setiap minggu bermain tenis, misalnya, atau menjelajahi semua lapangan sepak bola di dekat rumah mereka.

"Ada perubahan paradigma dalam cara kita berpikir tentang taman: tidak hanya sebagai tempat untuk menciptakan kembali sesuatu, tetapi secara harfiah sebagai resep, tempat untuk meningkatkan kesehatan Anda," kata Zarr.

Baca juga: Jam berapa waktu yang tepat untuk olahraga?
Baca juga: Studi: rajin olahraga bikin pintar

 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019