Kiai Ma'ruf beserta rombongan tiba di Masjid Agung Syekh Quro sekitar pukul 15.45 WIB, disambut oleh Kiai NU Karawang, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), penjaga makam, dan lainnya.
Saat itu, cuaca baru saja selesai hujan dan masih banyak genangan air. Kiai Ma'ruf kemudian di antar memasuki masjid, terus ke dalam, dan dari samping mampir terus ke halaman belakang masjid.
Di halaman belakang masjid, ternyata ada komplek pemakaman. Di tembok belakang masjid, tertulis "Pemakaman Masjid Agung Syekh Quro Karawang" .
Kiai Ma'ruf beserta istri, Wuestu Handayani, dipersilakan dikursi yang telah disediakan, sedangkan lain lainnya duduk bersila dilantai.
Kemudian, dilakukan prosesi ziarah kubur, yang dipimpin oleh penjaga makam. Setelah selesai prosesi ziarah, penjaga makam kemudian menceritakan siapa Syek Quro dan bagaimana silsilahnya.
Kiai Ma'ruf Amin, ketika ditanya wartawan, dia menjelaskan, kunjungannya ke Karawang untuk menghadiri acara "Karawang Bersholawat di Alun-alun Kabupaten Karawang" Sabtu malam.
Sebelum ke acara sholawat, KH Ma'ruf Amin mampir ke Masjid Agung Syekh Quro untuk berziarah ke makam Syek Quro yang ada di halaman belakang masjid itu.
Kiai Ma'ruf menceritakan, berdasarkan cerita dari penjaga makam Syekh Quro, bahwa Syekh Quro atau Syekh Hasanuddin, adalah pendiri pondok pesantren pertama di Jawa Barat.
Syekh Quro, juga diceritakan konon adalah kakek buyut dari Sultan Banten.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
