Ternate (ANTARA) - Maraknya penangkapan ikan menggunakan bom ikan di perairan Pulau Gata-Gata, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, telah merusak keindahan panorama bawah laut di perairan pulau yang mulai dikunjungi banyak wisatawan itu.

"Saya sudah beberapa kali berkunjung ke Gata-Gata dan melihat banyak terumbu karang di perairan pulau itu yang rusak akibat pengeboman ikan," kata salah seorang pemerhati pariwisata di Malut Jamaluddin di Ternate, Selasa.

Perairan di pulau tidak berpenghuni itu menjadi sasaran pengboman ikan oleh nelayan dari sejumlah pulau sekitarnya karena selain memiliki banyak ikan, juga jauh dari jangkauan pengawasan aparat keamanan.

Menurut dia, kalau pengeboman ikan di perairan Pulau Gata-Gata tidak segera dihentikan akan menutup peluang pengembangan pulau itu menjadi objek wisata, karena wisatawan, terutama dari mancanegara tidak suka mengunjungi objek wisata yang lingkungannya rusak.

Para nelayan tradisional yang selama ini menangkap ikan di Pulau Gata-Gata menggunakan pancing atau jaring juga akan semakin menurun hasil tangkapannya, yang pada gilirannya akan menyulitkan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Oleh karena itu, Jamaluddin meminta aparat keamanan khususnya dari Polairud dan TNI Angkatan Laut rutin melakukan operasi di perairan Pulau Gata-Gata dan menindak tegas setiap pelaku pengeboman ikan yang tertangkap untuk memberikan efek jera kepada para pelaku lainnya.

Pemkab Halmahera Selatan diminta untuk mengembangkan pulau tersebut menjadi objek wisata dengan membangun berbagai infrastruktur, termasuk akses transportasi dengan sejumlah pulau terdekat, seperti Pulau Obi, Pulau Woka, dan Pulau Bacan.

Ia menambahkan pengembangan Pulau Gata-Gata menjadi objek wisata sebaiknya menerapkan konsep pariwisata berbasis masyarakat agar dapat memberikan kontribusi secara maksimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pulau Gata-Gata dengan luas sekitar dua hektare dipenuhi pohon pinus dan dikelilingi pantai pasir putih, sedangkan di perairan sekitarnya memiliki banyak titik yang sangat cocok untuk lokasi wisata bawah laut.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019