Boyolali (ANTARA) - Sebanyak 18 pelajar yang terpilih sebagai Duta Seni dan Misi Kebudayaan Pelajar Boyolali, Jawa Tengah, 2019 akan dikirimkan ke Eropa pada Agustus mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto usai acara pembukaan latihan dasar Duta Seni, di Museum R Hamong Wardoyo, Boyolali, Selasa mengatakan, ke-18 peserta tersebut rencananya diberangkatkan pada Minggu pertama Agustus 2019.

Peserta duta seni tersebut terdiri dari 16 siswa pelajar dan 2 orang dari finalis Mas Mbak Duta Wisata Boyolali. Siswa dari SMA Negeri 1 Boyolali dan SMAN 3 Boyolali masing-masing terpilih tiga orang, SMAN 1 Simo dua peserta, sedangkan dari SMKN 1 Mojosongo, SMK Pelita Bangsa, SMAN 1 Ngemplak, SMAN 1 Kemusu, SMAN 2 Boyolali, SMKN 1 Sawit, SMAN 1 Klego, dan SMAN 1 Wonosegoro masing-masing satu peserta.

Darmanto menjelaskan, sebelumnya mereka harus mengikuti tahapan latihan dasar yang digelar selama tiga hari dari Selasa hingga Kamis (21/3) di Kawasan Wisata Selo Boyolali. Mereka dalam lawatannya akan mengenalkan budaya Kabupaten Boyolali ke luar negeri.

Peserta duta seni tahun ini, kara dia, dikirimkan ke Negara Eropa yang sekarang posisi dalam tahap penjajakan yakni Cekoslovakia, Jerman, Belanda dan Perancis.

Peserta diberangkatkan Agustus, karena ingin mengambil momentum bertepatan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia agar bisa mengikuti upacara di kantor Kedutaan Besar negara yang disinggahi.

"Kami berharap peserta bisa makin bangga dengan tradisi yang ada di Kabupaten Boyolali dan juga Indonesia secara luas. Baik berbagai hal maupun dari sisi budaya tradisional yang ada di Kabupaten Boyolali, sehingga dengan misi budaya ini, Boyolali menjadi lebih dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.

Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengapresiasi kegiatan Duta Seni dan Misi Kebudayaan Pelajar Boyolali yang diulakukan ketujuh kalinya.

Said Hidayat berpesan agar peserta duta seni yang diberangkatkan ke luar negeri untuk menimba pengalaman sabanyak-banyaknya guna melahirkan generasi-generasi yang berkualitas dan tetap rendah hati.

"Kehebatan bukan hanya kami mendongak ke atas, dan bukan melahirkan generasi generasi yang berdiri dengan kesombongan. Namun, peserta harus tunduk seperti ilmu padi. Merunduklah seperti padi yang berisi, bukan kesombongan yang dihadirkan tetapi kesadaran yang harus ditimbulkan dalam diri kita," katanya.

Menurut dia, hal tersebut, artinya agar mampu mempersiapkan orang yang tangguh, mengabdi pada daerah, negeri, dan tentunya lahir kecintaan pada Negara Kesatuan Indonesia Republik Indonesia (NKRI).

Saparini (40) satau satu orang tua peserta suta seni mengaku bangga seorang putrinya yang sebentar lagi akan diberangkatkan ke luar negeri.

Ibu dari peserta Anif Latifah tersebut merasa senang karena anaknya yang berasal dari SMAN 1 Wonosegoro ikut terpilih menjadi wakil duta seni misi pkebuyaan pelajar Boyolali ke luar negeri.

"Saya merasa terharu dan bangga putri bisa terpilih duta seni. Saya seorang ibu rumah tangga, dan suami hanya seorang buruh bangunan," kata Saparini yang hadir dalam acara pembukaan Latsar Duta Seni Boyolali itu.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019