Denpasar (ANTARA News)- Perahu tradisional Asmat, Bugis dan China dikawal sekitar 100 jukung Bali yang sarat muatan peserta Festival Kesenian Indonesia (FKI) V di Pantai Sanur, Bali. Penumpang perahu yang terdiri para seniman mengenakan busana khas daerah masing-masing berlayar dari pantai Padanggalak menuju Pantai Sanur, kata Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S, di Denpasar Rabu. Ia mengatakan, kedatangan puluhan perahu itu disambut dan direspon dengan kreativitas seni seperti gong blaganjur dari-tarian. Ratusan penari yang menyambut kedatangan peserta FKI itu terdiri atas mahasiswa seni di Tanah Air dengan menarikan karakter binatang laut dengan balutan body painting. Karya tari tersebut merupakan garapan rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Prof Dr Sardono W Kusumo, sekaligus ketua Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI). Wayan Rai menambahkan, seniman yang menyambut kedatangan peserta FKI di pantai itu mengenakan busana atau badannya dicat sedemikian rupa menyerupai aneka jenis binatang yang hidup di laut. Selain pembukaan di Pantai Sanur, Festival antar perguruan tinggi seni yang baru pertama kali digelar melibatkan sejumlah perguruan tinggi mancanegara secara resmi rencananya akan dibuka Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo di Kampus ISI Denpasar. Rai menjelaskan, kegiatan yang digelar BKS-PTSI untuk pertama kalinya melibatkan sejumlah perguruan tinggi seni (PTS) mancanegara. Sebelas perguruan tinggi seni mancanegara dan tujuh perguruan tinggi seni di Tanah Air telah menyatakan keikutsertaannya dalam FKI V di Denpasar, Bali, 21-25 Nopember mendatang. Ke sebelas perguruan tinggi asing itu antara lain Rajabat University Thailand, Danube University Austria, Bali-India Foindation (India), Kanda University Jepang, California Institut of the Art (Amerika Serikat serta Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA) Kuala Lumpur (Malaysia). Selain itu juga ikut serta tim kesenian dari Indian Culture Centre (JCC) India, Kantor Kementerian Pendidikan Singapura, Monash University (Australia), Wesleyen University (Amerika), University of British Columbia (Kanada), Northern Territori University (Darwin) dan Yamasigogumi Group (Jepang).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007