Brisbane (ANTARA News) - Australia kini memiliki Pusat Keunggulan Nasional Studi-Studi Islam (NCEIS) yang didukung para akademisi terkemuka dari Universitas Melbourne (UM), Universitas Griffith (GU) dan Universitas Sydney Barat (UWS). Pusat keunggulan itu mengembangkan kegiatan pengajaran, penelitian, dan transfer pengetahuan tentang studi-studi keislaman guna memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang Islam dalam kompleksitas kesejarahan maupun kekinian. Informasi yang dihimpun ANTARA News dari UM, Rabu, menyebutkan, NCEIS yang diketuai pakar studi-studi keislaman UM, Prof.Abdullah Saeed sejauh ini menawarkan program sarjana bagi para mahasiswa dari tiga konsorsium universitas dan umum. Direktor NCEIS Prof.Abdullah Saeed mengatakan, kekuatan NCEIS itu terletak pada kapasitasnya menyatukan kepakaran di bidang pengajaran, penelitian, dan transfer keilmuan studi-studi keislaman. Pengembangan program-program kegiatan secara nasional itu akan membantu konsorsium universitas mengembangkan tanggap nasional terhadap kebutuhan riset, pengajaran, dan pelibatan masyarakat dalam studi-studi keislaman. Awal tahun ini, NCEIS yang resmi beroperasi di UM, GU, dan UWS sejak Selasa (23/10) itu menerima bantuan dana sebesar delapan juta dolar Australia dari Pemerintah Federal Australia. Rektor UM prof.Glyn Davis mengatakan, peran utama NCEIS itu adalah menghasilkan para lulusan bermutu dan mampu menjembatani kesenjangan antara Australia dan Dunia Islam. Pusat keunggulan yang dipimpin UM itu juga diharapkan memberikan kontribusi pada perdebatan publik dan menjadi pusat riset penting bidang studi-studi keislaman, katanya. Terkait dengan sepak terjang akademik konsorsium universitas yang mendukung NCEIS, UM selama ini tercatat sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah lebih dari 40 tahun mengajarkan studi-studi keislaman. Melalui Institut Asia dan Pusat Kajian Masyarakat dan Hukum Islam Fakultas Hukum dan Fakultas Sastra, para pakar UM terlibat aktif dalam penelitian-penelitian tentang beragam aspek masyarakat Muslim. Sementara itu, GU tercatat sebagai perguruan tinggi menengah di Queensland yang memiliki reputasi baik dan berhasil membangun hubungan yang kuat dengan pemerintah negara bagian dan federal serta masyarakat Muslim melalui unit riset keislaman yang dimilikinya. UWS selama ini pun dikenal sebagai perguruan tinggi yang mengembangkan program studi dalam bahasa Arab di tingkat sarjana dan pasca sarjana, serta memiliki keahlian riset bahasa Arab, penerjemahan, dan studi-studi sosiologi dan budaya. Australia merupakan negara yang menjunjung tinggi pluralisme. Dari sekitar 20,2 juta jiwa penduduknya, lebih dari 300 ribu orang di antaranya beragama Islam. Kehadiran Islam di Australia sudah ada sejak tahun 1860 ketika para penunggang unta asal Afghanistan dipekerjakan dalam ekspedisi keluarga Burke dan Wills. Masjid dan musholla dapat dijumpai di berbagai kota utama di negara benua itu, seperti Sydney, Melbourne, Brisbane, Perth, Darwin, dan Canberra. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007