Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Garuda) memastikan akan menaikkan biaya tambahan akibat tingginya harga minyak mentah dunia (fuel surcharge) 30-40 persen mulai 1 Nopember 2007.
"Sudah pasti ada kenaikan. Mulai 1 Nopember
fuel surcharge naik 30-40 persen," kata Dirut Garuda Emirsyah Satar kepada pers di Jakarta, Senin.
Penegasan tersebut terkait dengan tren kenaikan harga minyak mentah dunia yang diperkirakan mencapai level 100 dolar AS per barel. Hingga Senin (29/10) di Singapura, minyak jenis light untuk pengiriman Desember sudah mencapai 93,15 dolar AS per barel.
Menurut Emirsyah, kenaikan biaya
fuel surcharge tersebut, tidak dapat dihindari karena komponen bahan bakar adalah 40-50 persen dari total biaya produksi perusahaan penerbangan.
"Namun, bila harga minyak mentah dunia turun, besaran
fuel surcharge pasti diturunkan juga," katanya.
Bagi Garuda, kata Emirsyah, setiap kenaikan harga minyak satu sen dolar AS berpengaruh pada pembengkakan biaya sebesar 9 juta dolar AS epr tahun.
Sementara itu, menurut Direktur Keuangan Garuda, Alex Maneklaran besaran
fuel surcharge untuk rute-rute domestik menjadi Rp100 ribu dari sebelumnya sebesar Rp70-80 ribu.
"Kemudian untuk rute internasional juga akan naik menjadi 70-80 dolar AS dari sebelumnya sebesar 60 dolar AS per tiket per penumpang," katanya.
Namun, baik Emirsyah maupun Alex, memastikan, kenaikan biaya tambahan tersebut tidak berpengaruh terhadap harga dasar tarif yang harus dibayar penumpang. "Basic tarif tetap. Tapi, dengan
fuel surcharge yang baru ini, otomatis total harga yang dibayar penumpang juga naik signifikan," kata Alex. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007