Denpasar (ANTARA News) - Keramaian dan kemacetan lalu lintas kendaraan bermotor di jalan-jalan Kota Denpasar, Rabu, tidak terjadi karena masyarakat Bali yang meyoritas beragama Hindu tengah merayakan hari suci Pagerwesi. Sekolah dan perkantoran pemerintah pun tutup, sementara sebagian perkantoran swasta seperti perbankan masih buka walaupun hanya sampai tengah hari. Dari pemantauan ANTARA di Kota Denpasar, jalan-jalan yang biasanya padat dan macet, seperti Jalan Imam Bonjol, Teuku Umar, Diponegoro, Gajah Mada, hingga kawasan Jalan Cokroaminoto, sejak pagi terlihat lengang. Deretan parkir kendaraan bermotor yang biasanya memenuhi pinggiran jalan sekitar perkantoran pemerintah dan sekolah-sekolah, juga tidak terlihat. Umat Hindu di Bali merayakan hari suci Pagerwesi, Rabu (14/11), yang datang setiap 210 hari tahun Saka, yang diisi dengan melakukan persembahyangan di Pura Merajan (pura keluarga). Sembahyang yang dilakukan di pura-pura keluarga membuat warga tak perlu hilir-mudik ke pura-pura, seperti ke Pura Agung Jagatnata di pusat Kota Denpasar. Berbeda dengan situasi Sabtu (10/11) lalu ketika masyarakat Bali merayakan hari Saraswati. Saat itu siswa umumnya melakukan persembahyangan di sekolah masing-masing, kemudian ke Pura Jagatnata, sehingga suasana jalanan ramai oleh mobilitas warga yang berpakaian adat. Warung-warung penjual aneka makanan, terutama yang berada di sekitar sekolah dan perkantoran pemerintah, juga tutup. Di berbagai ruas jalan hanya terlihat satu-dua warung yang buka, kecuali rumah makan besar, termasuk rumah pmakan padang, yang tetap buka. Penetapan libur fakultatif atau tidak wajib, guna merayakan hari suci Pagerwesi itu berdasarkan surat keputusan Gubernur Bali Dewa Beratha, yang meliputi 14 hari libur di wilayah Bali dalam tahun 2007.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007