Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni menyatakan optimismenya bahwa masalah pemondokan dan katering haji seperti yang terjadi pada ibadah haji tahun 2006 tidak akan terulang kembali pada ibadah tahun ini.
"Kami sekarang ini betul-betul mempersiapkan pemondokan dan katering haji sehingga apa yang terjadi pada tahun lalu tidak akan terjadi kembali," katanya kepada wartawan setelah acara pelepasan kloter pertama jamaah haji Indonesia di Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta, Sabtu.
Menag menuturkan, sistem pemondokan bagi para jamaah haji kini telah diperbaiki sehingga tidak akan ada lagi pemadatan peserta haji di sejumlah pemondokan.
Untuk itu, ia juga berharap agar para peserta ibadah haji dapat mematuhi aturan dan tidak berpindah-pindah pemondokan seenaknya.
Maftuh memaparkan, hanya sekitar 34.000 dari 210.000 orang jamaah yang mendapat tempat di dekat Masjidil Haram, sedangkan sisanya mendapat tempat yang lebih jauh.
"Kami menyediakan
shuttle bus gratis untuk mengantar jamaah haji yang tempatnya jauh," katanya.
Mengenai masalah katering, Menag mengemukakan bahwa pada ibadah haji tahun 2007 ini pihaknya akan menjalankan sistem kerjasama sebaik mungkin dengan perusahaan penyedia jasa katering.
"Kami merancang kerjasama dengan baik dan tidak menyerahkan masalah katering secara total atau sepenuhnya kepada mereka (perusahaan katering)," katanya.
Maftuh mengingatkan bahwa sekitar 210.000 peserta ibadah haji Indonesia harus dilayani sehingga tidaklah tepat bila membandingkan pelayanan haji jamaah Indonesia dengan negara lain yang jumlah peserta ibadah hajinya lebih sedikit seperti Malaysia yang hanya mengurus sekitar 8.000 calon haji.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Departemen Agama per tanggal 16 November 2007, jamaah haji biasa yang akan diberangkatkan ke tanah suci berjumlah 193.429 orang sedangkan jamaah haji khusus berjumlah 16.293 orang.
Jamaah haji biasa diangkut dalam 483 kloter oleh dua maskapai penerbangan yaitu oleh Garuda Indonesia (288 kloter) dan Saudi Arabian Airlines (195 kloter). Mereka diberangkatkan dari 11 embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.
Sedangkan jamaah haji khusus diberangkatkan dengan penerbangan reguler oleh Penyelenggara Ibadah HAji Khusus masing-masing.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007