Riyadh, Arab Saudi (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan pemerintah Iran mendukung penuh usulan Indonesia mengenai program minyak untuk pendidikan (oil for education) dan minyak untuk hutan (oil for forest) guna membantu negara-negara yang mengalami kesulitan akibat naiknya harga minyak dunia. "Presiden Ahmadinejad mengatakan setuju semua (usulan) kita," kata Wapres M Jusuf Kalla usai bertemu dengan Presiden Iran Ahmadinejad di sela-sela menghadiri KTT OPEC ke-3 di Riyadh, Arab Saudi. Wapres M Jusuf Kalla bertemu dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di penginapan delegasi Iran. Pertemuan berlangsung sekitar 25 menit dan terjadi pembicaraan hangat antar kedua pemimpin. Wapres menjelaskan bahwa program minyak untuk pendidikan dan minyak untuk hutan merupakan bentuk tanggungjawab sosial OPEC kepada negara-negara yang mengalami kesulitan akibat harga minyak dunia yang melambung tinggi. "Kalau di perusahaan ada program tanggungjawab sosial perusahaan, maka di OPEC juga harus ada tanggungjawab sosial OPEC," kata Wapres. Melambungnya harga minyak dunia, kata Wapres menyebabkan negara-negara berkembang mengalami kesulitan yang sangat besar. Kenaikan harga minyak dunia, juga menyebabkan negara-negara Islam mengalami kesulitan. Menurut Wapres, jika bicara dalam konteks negara Islam, adanya kenaikan harga minyak hanya dinikmati oleh 25 persen penduduk muslim, sedangan 75 persen lainnya justru mengalami kesulitan. "Rupanya negara-negara produsen besar tidak perduli dengan masalah ini, karena mereka merasa yang menentukan," kata Wapres. Karena itu, kata Wapres, harus ada cara untuk mengatasinya. Wapres mengutip pernyataan Presiden Venezuela Hugo Chavez pada pidato Pembukaan KTT kemarin yang mengusulkan adanya dua harga. Yakni satu harga untuk negara-negara industri dan satu harga lain untuk negara-negara berkembang. Bagi Indonesia, kata Wapres, usulan Hugo Chavez tidak ada masalah. Hal itu terjadi karena Indonesia merupakan negara produsen namun juga termasuk negara berkembang. "Ini juga dialami oleh Iran, Venezuela dan Nigeria yakni negara produsen tetapi berkembang dan penduduknya besar," kata Wapres.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007