Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya menggelar rapat internal setelah Rapat Pleno yang membahas rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Provinsi Maluku Utara, menemukan adanya perbedaan data. Usai Rapat Pleno KPU di Kantor KPU Jakarta, Selasa, yang berakhir sekitar pukul 15.10 WIB, anggota KPU Andi Nurpati mengatakan, rapat internal tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana validitas data di ketiga kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat yakni Kecamatan Sahu Timur, Ibu Selatan dan Jailolo. Saksi pasangan calon nomor 2 (Thaib Armaiyn-Abdul Gani Kasuba) mengatakan ada selisih angka dari data yang mereka miliki dengan hasil pleno penghitungan suara KPUD Halmahera Barat, sementara tiga saksi dari calon lainnya menyatakan tidak keberatan. Oleh karena itu, kata Andi Nurpati, KPU akan memverifikasi dan melakukan "cross check" data agar dapat diketahui mana data yang asli dan mana yang palsu, karena semua menyatakan seluruh data berasal dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). "Kita akan melihat, misalnya data yang di-"tip ex" akan kami teliti lagi sejauh mana kevalidan data itu," katanya. Andi mengatakan, KPU mempunyai mekanisme apabila ada angka yang berubah atau berganti karena penghitungan, misalnya, harus diparaf. "Semua tergantung dari hasil rapat pleno lanjutan, apa kita akan meng-`cross check`(melakukan cek silamg, red) setingkat di bawahnya atau menemukan yang asli," katanya. Sementara itu, Syaiful Ahmad --saksi pasangan calon Thaib Armaiyn-Abdul Gani Kasuba--mengatakan bahwa di tiga kecamatan tersebut terdapat penggelembungan suara yang merugikan pasangan Thaib-Gani. Syaiful mencontohkan di Kecamatan Ibu Selatan, perolehan suara pasangan nomor satu dan dua tetap, nomor tiga ditambah sekitar 1.460 suara, dan nomor empat tetap. Atas dasar itulah, Syaiful Ahmad bersikeras meminta agar ketiga Ketua PPK di tiga kecamatan itu dihadirkan. Dalam kesempatan lain, Haris Surahman --juru bicara pasangan Abdul Gafur-Aburahim Fabanyo-- mengatakan, pihaknya akan menerima apa pun keputusan dari KPU. "Seluruh masyarakat sudah menunggu karena yang bermasalah tinggal penghitungan suara di Halmahera Barat saja," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007