Denpasar (ANTARA News) - Polda Bali masih menunggu kedatangan 11 anjing pelacak dari Jakarta untuk membantu meningkatkan pengamanan Konferensi Internasional Perubahan Iklim( UNFCCC). "Kami mengerahkan kekuatan penuh 11 ribu polisi di Bali, ditambah dari Mabes dan daerah lainnya. Sebagian sudah berada di pos masing-masing. Tinggal menunggu tambahan 11 anjing pelacak," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Paulus Purwoko, di Denpasar, Rabu. Pada pertemuan dengan jajaran pimpinan redaksi media massa, disebutkan bahwa keberadaan anjing pelacak sangat penting, terutama untuk mendeteksi kawasan sekitar bandara, pelabuhan, sekitar lokasi konferensi di Nusa Dua. Anjing juga akan dimanfaatkan untuk operasi di jalan dan mengecek gudang perusahaan pengiriman barang. Didampingi Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol AS Reniban, Kapolda menyebutkan saat ini pihaknya baru memiliki dua anjing pelacak yang digunakan untuk berbagai obyek, baik mengendus kawasan Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, operasi di jalan, maupun mendeteksi gudang perusahaan pengiriman barang. Dengan adanya tambahan 11 anjing pelacak, maka tidak perlu lagi harus memindah-mindah kedua anjing itu ke berbagai obyek. "Beberapa anjing akan terus disiagakan di kawasan bandara, pelabuhan dan sekitar Nusa Dua," katanya. Selain menurunkan kekuatan penuh sekitar 11 ribu polisi di Bali, juga didatangkan 300 personel terlatih dari Mabes Polri dan tambahan dua kompi pasukan Dalmas (pengendali massa) dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Dengan demikian khusus untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa atau demonstrasi, akan ada kekuatan empat kompi, karena yang sudah ada dua kompi. "Ini cukup untuk menghalau aksi unjuk rasa di simpang empat arah Nusa Dua menuju daerah Mumbul," ucapnya. Sementara untuk aksi unjukrasa di Renon, Denpasar, sudah terdaftar sekitar 1000 orang, terutama dari Walhi, namun rencananya murni menyuarakan aspirasi pentingnya menjaga dan mengembalikan kelestarian lingkungan. Sedangkan aksi unjukrasa di Nusa Dua, sejauh ini belum ada informasi, namun polisi mengantisipasinya secara maksimal. "Jangan sampai kegiatan internasional ini terganggu aksi-aksi yang tidak pantas. Kalau sekedar pasang spanduk atau menyampaikan aspirasi, kami akan toleran," kata Kapolda, seraya menambahkan PBB hanya akan menurunkan 140 personel keamanan. (*)

Copyright © ANTARA 2007