Palangka Raya (ANTARA) - Ketua KPU Kota Palangka Raya Ngismatul Choiriyah mengungkapkan satu petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Palangka Raya terserang sakit di ginjal dan harus menjalani cuci darah usai kelelahan bertugas.

"Dia ialah Ketua TPS 42 Kelurahan Pahandut atas nama Marsudi. Diduga kelelahan saat bertugas, tensi naik dan kena ginjal sehingga harus menjalani cuci darah," kata Ngismatul di Palangka Raya, Sabtu.

Ngismatul menambahkan, selain Marsudi salah satu anggota TPS di Kota Palangka Raya yang bertugas di TPS 11 Kelurahan Bukit Tunggal atas nama Torung Torang juga sakit diduga karena kelelahan bertugas.

"Yang bersangkutan diketahui terkena stroke diduga akibat kelelahan bertugas. Namun saat ini sudah dirawat di rumah sakti umum daerah dr Doris Sylvanus Palangka Raya," katanya.

Tak hanya itu, salah satu petugas TPS di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah bahkan meninggal dunia sehari usai pemungutan suara atau pada Kamis (18/4) yang lalu.

"Yang bersangkutan merupakan petugas di TPS 38 Kelurahan Panarung atas nama Eko Mukti yang meninggal pada Kamis (18/4) atau sehari usai pemungutan suara," katanya.

Namun, pihak KPU "Kota Cantik" Palangka Raya mengaku baru mengetahui informasi tersebut pada Jumat (26/4).

"Mungkin karena saat itu keluarga berduka. Mungkin juga usai melihat banyak kejadian melalui televisi sehingga kejadian itu baru dilaporkan kepada kami," katanya.

Terkait petugas TPS yang sakit dan meninggal itu pihak KPU sudah melakukan klarifikasi dan melaporkan ke KPU Provinsi Kalimantan Tengah.

"Untuk pemberkasan kami minta surat keputusan (SK) sebagai anggota TPS, foto kopi TKP dan surat keterangan sakit bagi yang sakit dan surat keterangan meninggal bagi yang meninggal," katanya.

Hal itu diperlukan sebagai dasar laporan kepada KPU Provinsi Kalimantan Tengah dan KPU RI terkait kondisi petugas TPS sakit dan meninggal.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019