Jakarta (ANTARA News) - Perempuan tinggi semampai berkulit putih itu terlihat seksi dalam balutan gaun merah sepanjang lutut. Lampu sorot yang berkekuatan tinggi mengikuti langkahnya memasuki sebuah panggung musik. "Selamat malam Jakarta, senang rasanya bisa berada di sini lagi," ujar perempuan itu yang tak lain adalah Monday Michiru yang tampil dalam festival jazz internasional "JakJazz 2007" di panggung Super Premium, Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam. Penampilannya di ajang ini merupakan yang kedua kalinya. Tahun lalu Monday menyanyi hanya bersama pemain drum, keyboard, dan pemain terompet. Monday, begitu ia biasa dipanggil, tersenyum ke arah penonton kemudian membuka pertunjukan dengan lagu "I`m Still Here" disusul sebuah lagu bercorak New Yorkie Jazz berjudul "Remember". Beberapa penonton yang duduk lesehan di depan panggung tampak ikut bernyanyi. "Lagu ini terdapat dalam album `Routes` yang sudah rilis di Indonesia. Saya senang sekali karena ini satu-satunya album saya yang dirilis di sini," ujarnya. Monday adalah bintang musik jazz dari negeri Sakura yang namanya telah melejit di pentas internasional. Bakat seni yang mengalir dalam dirinya berasal dari sang ibu Toshiko Akiyoshi yang merupakan pianis terkemuka di Jepang, dan ayahnya Charlie Mariano, pemain alto saxophone terkemuka dari Amerika Serikat. Perempuan yang kini menetap di New York ini lahir di Tokyo, 16 Agustus 1963 dan tumbuh besar di Amerika Serikat. Ketertarikannya pada dunia seni sudah terlihat sejak ia kecil dengan belajar tari dan balet ketika berusia 8 tahun dan belajar musik klasik lewat instrumen flute ketika berusia 11 tahun. Pada era 1990-an Michiru muncul sebagai salah satu penyanyi r&b dan soul papan atas di Jepang. Selain itu, Monday juga dikenal sebagai salah satu pioneer yang ikut menyemarakkan musik klab di Jepang. Latar belakang sebagai peremuan Jepang yang juga fasih beradaptasi di ingkungan Barat membuatnya mendapat dukungan dari lingkungan sekitar dan mendapat banyak inspirasi dalam berkarya. Penampilannya di JakJazz 2007 tampak lebih meriah dibandingkan tahun lalu, sebab kali ini dia menyanyi bersama iringan band. Mereka adalah Alexandre Sipiagin (terompet), Seamus Blake (saksofon, gitar), Gene Jackson (drums), dan Fima Ephron (bas). Monday tak hanya menyanyi malam itu, ia juga memainkan flute di salah satu lagu. Romantis Selama satu jam tampil di panggung, tarikan vokal Monday yang terdengar lembut seiring dengan iringan alunan perlahan musik R&B membuat suasana malam itu semakin hangat. Penonton yang didominasi pasangan muda tampak duduk lesehan di depan panggung sambil berpegangan tangan atau saling menyandarkan diri ke tubuh pasangan. "Musiknya mengalir, lembut, sehingga suasananya terasa romantis banget," kata seorang penonton, Rasmi (23) yang datang bersama kekasihnya. Monday memang memberi warna tersendiri dalam JakJazz yang tahun ini bertema "Paint the Town Jazz". Musik dan vokal Monday memang tak membuat penonton bergoyang, tidak juga membuat penonton berdiri berjubel di depan panggung. Reaksi penonton memang tidak ekstrem seperti menonton Curtis King Band (USA) yang membuat penonton bergoyang rock n roll sepanjang pertunjukan, atau Carmen Bradford (USA) yang membuat penonton bertepuk tangan karena takjub dengan nada-nada tinggi yang dinyanyikannya. Tapi Monday tetaplah Monday, perempuan yang bersahabat dan ramah dengan ciri khasnya sendiri. Ia disukai dan ditunggu penampilannya karena berbagai asalan. Salah satunya karena ia mampu membawa penonton menikmati musiknya sambil bermain-main di "dunia fantasi" yang mereka ciptakan sendiri. Ia juga mahir meramu berbagai aliran musik sehingga terasa harmonis. Musiknya mencakup berbagai variasi genre termasuk jazz, dance, pop, dan soul. "Saya suka mencampurkan berbagai jenis musik sama seperti halnya dengan pengaruh generasi dan kebudayaan, dan akan lebih membiarkan para pendengar memberikan nama yang mereka inginkan," ujarnya seperti dikutip dari situs Wartajazz.com. Sementara itu album "Routes" yang diproduserinya telah dirilis di Indonesia sekitar setahun lalu. Album yang beredar di jalur indie label bernama Demajors ini mulai merambah penjualan di luar Jakarta. "Routes" juga menjadi salah satu bukti kepandaiannya sebagai komposer dan bahkan programmer untuk proyek lagunya sendiri. "Apakah kalian menikmati musik di malam ini? Semoga kehadiran saya bisa diterima oleh Anda semua," demikian ujar Monday di akhir konser.(*)

Pewarta: Oleh Desy Saputra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007