Bangkok (ANTARA News) - Singapura secara mengejutkan meraup empat dari total lima medali emas yang diperebutkan di cabang menembak SEA Games 2007 pada pertandingan hari kedua, Rabu, di arena menembak komplek olahraga Hua Mark Bangkok.
Sebaliknya tuan rumah Thailand yang pada hari pertama gagal meraih satu medali pun dari lima nomor final, kembali kecolongan dan gagal total. Tuan rumah yang selama ini dikenal sebagai salah satu kekuatan utama cabang menembak di Asia Tenggara, harus puas hanya dengan perolehan tiga perak dan satu perunggu.
Setelah sebelumnya dikejutkan oleh Vietnam yang meraih tiga emas, kini giliran Singapura yang mempecundangi tuan rumah.
Empat emas yang diraih Singapura didapatkan melalui nomor 10m air pistol putra (Bin Gai), 10m air rifle putra (Tien Wei Jonath), trap beregu putra (Lee Wung Yew/Amat Mohd Zain/Choo Choon Seng), dan trap individual putra (Amat Mohd Zain).
Satu-satunya nomor yang lepas dari aksi sapu bersih Singapura adalah 50m free pistol putra yang diraih atlet Myanmar Kyu Maung yang mencatat nilai total 656,8.
Atlet Indonesia Maryono yang tampil di nomor free pistol tersebut dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang bertanding, harus puas berada di peringkat paling buncit dari delapan peserta final dengan nilai total 627,7 atau terpaut 29,1 angka dari sang juara.
Hasil tersebut membuat Singapura langsung meloncat ke peringkat teratas perolehan medali sementara, menggeser Vietnam yang sehari sebelumnya juga mempecundangi tuan rumah Thailand dengan perolehan tiga emas dari lima nomor yang dipertandingkan.
Dengan perolehan tujuh perak dan tiga perunggu, Thailand terpuruk di peringkat kelima peringkat umum, hanya lebih baik dari Filipina dan Indonesia.
Sementara Indonesia yang hanya menurunkan Maryono di nomor 50m free pistol dan berada di urutan kedelapan babak final, belum beranjak dari urutan paling bawah negara yang sudah mendapatkan medali.
Hasil yang diperoleh tuan rumah Thailand cukup mengejutkan karena sebelumnya mereka sudah bertekad untuk meraih setidaknya tiga medali emas. Hal yang sama juga terjadi pada hari pertama.
Seperti yang diakui Tanyalak Chotphibunsi, salah satu andalan tim Thailand, tampil sebagai unggulan dan sebagai tuan rumah justru membuat mereka tampil penuh beban dan agak grogi. Padahal hal seperti itu tidak dia rasakan saat bersama Parmaporn Ponglaokham dan Sasithorn Hongprasert meraih medali emas Asian Games 2006 Doha.
Tampil penuh beban benar-benar dirasakan Tanyalak karena ia hanya mampu menempati peringkat keenam di nomor individu.
"Tampil di negeri sendiri dan menjadi favorit juara membuat saya tampil penuh beban. Di Asian Games di Doha kami sama sekali tidak merasakan adanya beban dan itulah sebabnya kami bisa menjadi juara," kata Thanyalak.
Kegagalan meraih satu emas pun dari sepuluh nomor yang telah dipertandingkan benar-benar membuat tim tuan rumah kembali terpukul karena sebelumnya Ketua Asosiasi Menembak Thailand Pongpol Adireksan sudah sesumbar bahwa mereka optimistis untuk merebut tiga medali emas.
Perolehan medali sementara setelah pertandingan hari kedua menembak di Bangkok, Rabu:
1. Singapura 4 2 2
2. Vietnam 3 0 1
3. Myanmar 2 0 0
4. Malaysia 1 1 1
5. Thailand 0 7 3
5. Filipina 0 1 1
6. INDONESIA 0 0 2.
(*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007