Palembang (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan mengirimkan bantuan sekitar 40 ton beras dan lauk pauk lainnya untuk korban bencana banjir di Bengkulu.

Bantuan beras dan lauk pauk yang diangkut dengan lima mobil truk tersebut dilepas Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Jumat.

Gubernur mengatakan, bantuan yang dikoordinir ACT Sumsel tersebut sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap korban banjir di Bengkulu.

Selain itu bantuan tersebut untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.

Oleh karena itu bantuan tersebut harus terus dipantau supaya sampai kepada warga terutama korban yang membutuhkan.

Pihaknya juga berterima kasih atas bantuan melalui ACT tersebut apalagi para korban bencana sangat membutuhkan.

Sementara mengenai bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumsel sendiri sekarang ini pihaknya telah menyiapkan tim medis.

Jadi bila Bengkulu membutuhkan pihaknya segera mengirimkan tim kesehatan tersebut termasuk bantuan lainnya.

Sementara Kepala Cabang ACT Sumsel Ardiansyah mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat terutama Sumsel.

Bantuan logistik tersebut hasil dari perhimpunan selama satu pekan dari masyarakat Indonesia khususnya Sumsel yang jiwa kedermawanannya cukup tinggi.

Bantuan salah satu kebutuhan pokok tersebut langsung dikirim ke Bengkulu yang disebar melalui posko yang ada di provinsi yang terdampak banjir tersebut.

Selain itu bantuan tersebut sebagai momentum menyambut bulan suci Ramadhan dimana dalam bulan puasa tersebut sebagai bulan berbagi.

Memang, lanjut dia, ACT terus menggalang kepedulian dengan tetap membuka posko logistik serta menggerakkan setidaknya 50 komunitas yang tersebar di seluruh Sumsel.

ACT juga membuka posko dan rekening bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dan bukan hanya untuk banjir Bengkulu tetapi bencana alam lainnya.

Total bantuan kebutuhan pokok tersebut 140 ton yang terdiri dari ACT Jakarta 60 ton dan masing - masing 40 ton dari Sumsel serta Lampung.


 

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019