Jakarta (ANTARA) - BTN CLS Knights Indonesia ingin lekas beranjak dari penampilan buruk mereka di gim kedua final ABL yang berakhir dengan kekalahan 57-77 di tangan Singapore Slingers di OCBC Arena, Singapura, Minggu, dan segera bersiap untuk gim ketiga.

Gim ketiga akan digelar pada Rabu (8/5) di GOR Kertajaya, Surabaya, dan karena kedudukan sekarang imbang 1-1 praktis gim keempat pasti akan digelar juga tiga hari kemudian di tempat yang sama.

"Mari lupakan kekalahan ini dan jadikan motivasi untuk mengalahkan mereka," kata guard CLS Douglas Herring dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.

Herring tampil menjadi penampil terbaik CLS di tengah kekalahan tersebut lewat catatan 18 poin, enam rebound, lima assist dan lima steal.

Namun di waktu bersamaan ia lima kali kehilangan, salah satu penyumbang terbanyak catatan 20 kali turnover yang diderita CLS.

Herring berharap ia dan rekan-rekannya bisa memanfaatkan keuntungan tampil di Kertajaya dan mendapatkan lebih banyak gelombang dukungan dari Knights Society --sebutan suporter CLS-- secara langsung agar bisa memberi semangat untuk memperbaiki performa tim.

"Masih ada dua gim tersisa di kandang. Yang jelas, kami wajib bermain bagus lagi sebagai sebuah tim," katanya.

Baca juga: Gagal tembus pertahanan Slingers, CLS terkapar di gim kedua

Hal serupa juga disetujui pelatih CLS Brian Rowsom, yang menyebut beberapa keputusan buruk wasit yang merugikan tidak bisa dijadikan alasan kekalahan timnya.

Terlebih statistik pertandingan memperlihatkan angka yang begitu gamblang dan membedakan antara CLS dengan Slingers.

Ia berharap timnya bisa mengulangi kepiawaian koordinasi pertahanan serupa gim pertama di pertandingan berikutnya.

"Terlepas beberapa keputusan wasit yang merugikan, akurasi lawan lebih bagus dari kami. Kami juga banyak melakukan turnover, sedangkan Slingers di awal langsung memimpin jauh," katanya.

"Kami harus memperbaiki pertahanan tim pada gim ketiga nanti," ujar dia melengkapi.

Catatan statistik memperlihatkan tingkat akurasi tembakan terbuka CLS hanya 36 persen dibandingkan 45 persen milik Slingers, demikian juga dalam sektor tripoin (40 persen vs 47 persen).

Sementara dari segi turnover CLS 20 kali kehilangan bola, hampir tiga kali lipat dibandingkan tujuh kali yang tercatat pada gim pertama.

Baca juga: Tiga hal pembeda Slingers atas CLS di gim kedua

Baca juga: Jelang gim kedua, Slingers rebut dua gelar individual

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019