Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Indonesia di Selandia Baru, khususnya di Wellington, menjalankan shalat tarawih keliling dari satu rumah ke rumah lain selama bulan suci Ramadhan.

“Selama bulan puasa ini ada tarawih keliling atau sebutannya ‘tarling’ yang berpindah-pindah tempatnya. Jadi masyarakat Muslim Indonesia di Wellington berbuka puasa bersama, kemudian melaksanakan tarawih dan iktikaf,” kata Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya ditemui di sela-sela press briefing di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa.

Sementara pada Hari Raya Idul Fitri, akan diselenggarakan open house di kediaman dubes RI di Wellington, di mana umat Muslim maupun umat beragama lain bisa saling bersilaturahim.

Menurut Tantowi, toleransi antarumat beragama di Selandia Baru sangat tinggi. Setiap umat beragama di negara tersebut bebas melaksanakan ibadah sesuai keyakinan masing-masing, tidak terkecuali umat Muslim.

“Jadi kami hampir-hampir tidak merasa tinggal di negeri orang,” tutur dia.

Meskipun Selandia Baru menjadi sasaran teror yang mengatasnamakan agama pada Maret lalu, Tantowi meyakinkan bahwa situasi dan keamanan di negara tersebut sudah terkendali.

Tempat-tempat ibadah khususnya masjid, dijaga oleh polisi untuk memberikan rasa aman kepada umat Muslim yang beribadah, terutama pada bulan suci Ramadhan di mana diperkirakan jumlah umat Muslim yang mendatangi masjid semakin bertambah.

"Tetapi cara mereka menjaga juga tidak berlebihan. Jangankan di kota-kota lain, di Christchurch pun tempat teror pernah terjadi kehadiran polisi tidak terlalu terlihat, tetapi kota itu well guarded,” kata dia. 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019