Washington (ANTARA) - Seorang mantan analis intelijen ditangkap pada Kamis (9/5) atas dugaan memiliki dan mengungkapkan informasi pertahanan nasional rahasia mengenai program serangan pesawat tanpa awak (drone) AS kepada seorang wartawan, kata Departemen Kehakiman Amerika Serikat.

Analis itu, yang bernama Daniel Everette Hale, 31 tahun, dari Nashville, Tennessee, telah bekerja di Lembaga Keamanan Nasional (NSA) dan Lembaga Intelijen Geospasial Nasional (NGA), dan mulai berkomunikasi dengan wartawan tersebut sejak tahun 2013, kata departemen itu.

Dokumen-dokumen bersifat rahasia kemudian dipublikasikan oleh media berita daring wartawan itu, tuduh Pemerintah AS.

Dakwaan tidak menyebutkan media dan nama wartawan tersebut, namun gambaran yang ada mengacu pada Jeremy Scahill dari media Intercept.

Pada Oktober 2015, Intercept menyiarkan serangkaian tulisan oleh Scahill dan beberapa wartawan dengan judul "Laporan Drone".

Dalam tulisan-tulisan berseri itu, Intercept mengungkapkan bahwa pihaknya mempunyai satu sumber yang telah membocorkan dokumen-dokumen rahasia karena sumber itu merasa publik Amerika "memiliki hak untuk memahami proses orang-orang dimasukkan dalam daftar pembunuhan dan akhirnya dibunuh."

Dakwaan-dakwaan yang dikenakan terhadap Hale pada Kamis itu menandai upaya penumpasan terbaru, terhadap media yang membocorkan rahasia, oleh Departemen Kehakiman yang dimulai ketika Jeff Sessions menjabat sebagai Jaksa Agung.

Selama kepemimpinan Presiden Donald Trump, Pemerintah AS telah mengajukan perkara-perkara kejahatan terhadap pembocor, termasuk mantan analis intelijen Reality Winner,  yang membocorkan laporan mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan tahun 2016 serta membocorkannya kepada laman berita Intercept.

Sumber: Reuters

Baca juga: Intelijen AS sebut Korut masih buat bahan bakar bom nuklir
Baca juga: Mantan penasihat Trump didakwa bohongi FBI terkait Rusia

 

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019