Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR RI, Effendy Choirie, di Jakarta, Senin, kembali menegaskan sikap fraksi dan partainya yang mengharapkan tidak ada lagi pembiaran oleh negara atas terjadinya pengrusakan berbagai rumah ibadah di Tanah Air. Ia mengatakan itu kepada ANTARA News, sehubungan dengan langkah Komisi Nasional (Komnas) Hak-hak Azasi Manusia (HAM), beberapa intelektual muslim, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Majelis Wali Gereja Indonesia (Mawi), yang mendesak Kapolri Jenderal Polisi Sutanto untuk menjelaskan sekaligus mengambil tindakan tegas atas penyerangan serta pengrusakan rumah-rumah ibadah di Tanah Air. Effendy Choirie juga menyatakan setuju dengan sikap para pihak itu, yang berpendapat, jika tidak ada tindakan signifikan (mengatasi penyerangan dan pengrusakan rumah ibadah), hal ini bisa diartikan terjadinya bentuk pembiaran negara atas terjadinya pelanggaran HAM terhadap warganya. "Padahal, sebuah negara itu hadir antara lain dengan tujuan utama melindungi seluruh warganya, tanpa diskriminasi," tegas Effendy Choirie yang akrab disapa dengan panggilan khasnya, Gus Choi. Karena itu, pihaknya menyatakan mendukung segala upaya berbagai kalangan untuk mendesak aparat negara, terutama Polri, agar tidak hanya membiarkan merebaknya kasus penyerangan maupun pengrusakan rumah-rumah ibadah di berbagai tempat, atasnama kelompok apa pun, dengan melakukan tindakan main hakim sendiri. "Setuju, kami mendukung semua upaya untuk membuat bangsa dan umatnya ini semakin beradab," tegas Gus Choi lagi. Ia juga mengharapkan, ada tindakan signifikan dari Polri untuk menyeret para pelaku penyerangan dan pengrusakan rumah-rumah ibadah ke pengadilan bisa terlihat dengan segera.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007