Tokyo (ANTARA News) - Kementrian Keuangan Jepang memutuskan untuk memangkas bantuan luar negerinya pada 2008, dengan hanya mengalokasikan dana 700,2 miliar yen atau setara 6,18 miliar dolar AS.
Alokasi dana tersebut menurun sebesar empat persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 729,3 miliar yen. Pengurangan dana bantuan luar negeri itu dilakukan sebagai bagian dari kebijakan pengetatan anggaran pemerintah Jepang, demikian menurut kantor berita Kyodo, Kamis.
Keputusan Kementrian Keuangan, tentu saja mengecewakan jajaran Kementrian Luar Negeri Jepang yang membutuhkan dana bantuan luar negeri yang lebih besar. Bantuan luar negeri merupakan salah satu instrumen pokok dalam melaksanakan diplomasi luar negerinya.
Apalagi jika mengingat dua kegiatan besar Jepang pada tahun depan, yakni sebagai tuan rumah pertemuan tingkat tinggi negara-negara industri maju atau kerap dikenal dengan G-8 di Hokkaido, dan juga tuan rumah konferensi internasional untuk pembangunan Afrika yang digelar di Tokyo.
Bantuan luar negeri Jepang atau ODA (Official Development Assistance) biasanya berisi dana hibah dan bantuan kerjasama teknologi, bantuan pinjaman lunak bagi negara-negara berkembang dan juga dana untuk berbagai organisasi internasional lainnya.
Secara keseluruhan bantuan dana hibah yang dialokasikan oleh Kementrian Keuangan sebesar 171,7 miliar yen, yang berarti menurun sebesar enam persen dari 2007. Dana itu sudah termasuk bantuan 1,5 miliar yen untuk proyek penanganan perubahan iklim di negara-negara berkembang, seperti yang dicanangkan dalam program "Cool Earth 2050" yang dikampanyekan PM Shinzo Abe.
Sedangkan bantuan untuk kerjasama teknologi di anggarkan sebesar 292,7 miliar yen atau turun 1,5 persen. Bantuan untuk PBB dan organisasi internasional lainnya berkurang sedikit menjadi 83,3 miliar yen. Begitu juga dengan bantuan pinjaman lunak ikut turun enam persen menjadi 149, 5 miliar yen.
Kementrian Luar Negeri merupakan isntansi pengelola dana ODA terbesar, baru kemudian diikuti Kementrian Keuangan Jepang sendiri.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007