Gorontalo (ANTARA News) - Musibah banjir di Provinsi Gorontalo terus meluas dan imbasnya tidak hanya dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitar Sungai Bone dan Bulango, Jumat, namun juga merambah ke sekitar Danau Limboto hingga merendam rumah serta sawah warga setempat. "Saya tidak menduga sawah saya bisa terendam, karena tidak pernah terjadi sebelumnya kecuali air danau naik," kata Pakiki, warga Desa Payunga, Kecamatan Batudaa, yang wilayahnya berada di tepi Danau Limboto itu. Meluapnya danau yang menjadi salah satu ikon Gorontalo itu juga turut dirasakan oleh para nelayan yang tinggal tak jauh dari tepi danau. Menurut mereka air danau mulai naik dan merendam rumah sejumlah warga hingga setinggi lutut orang dewasa pada Kamis sore (20/12). Berdasarkan pantauan, danau yang kedalamannya rata-rata sekitar dua meter tersebut warna airnya berubah kecoklatan tercampur lumpur. Bahkan, tanaman enceng gondok yang biasanya memenuhi sebagian besar areal danau, kini nyaris tak tampak lagi karena permukaan air yang naik. Sementara itu, banjir di kota Gorontalo hingga Jumat petang belum surut dan warga masih bertahan di lokasi pengungsian serta hujan masih mengguyur wilayah itu. Meski demikian, banjir di kabupaten Bone Bolango dan Gorontalo Utara mulai surut. Di Kabupaten Gorontalo banjir masih menggenangi sawah dan sebagian rumah warga serta satu jembatan rusak parah. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007