Jakarta (ANTARA News) - Baru enam ruas tol memanfaatkan dana talangan pembebasan tanah dari Badan Layanan Umum (BLU) dari sebanyak dua belas ruas tol yang saat ini tengah melaksanakan pembangunan. "Tiga ruas di antaranya yang sudah memanfaatkan dana itu adalah milik PT. Jasa Marga Tbk, Tol Lingkar Bogor, Semarang-Solo, dan Gempol-pasuruan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Hisnu Pawenang, di Jakarta, Jumat. Sedangkan tiga lainnya yang memanfaatkan dana BLU meliputi tol Gempol-Pandaan (PT.Marga Puritama), Kanci-Pejagan (PT.Semesta Marga Raya), dan Surabaya-Mojokerto (PT.Nujwa Sumo Agung), ujarnya lebih rinci. Keenam ruas tol ini sesuai dengan permintaan akan memanfaatkan dana BLU sebesar Rp150 miliar, akan tetapi yang dicairkan baru Rp3 sampai Rp4 miliar dari PT.Semesta Marga Raya (SMR). Ruas Kanci-Pejagan yang ditangani PT.SMR saat ini dinilai paling cepat pembebasan tanahnya sehingga mereka sudah mencairkan dana BLU tersebut, bahkan target mereka Desember 2007 akan dapat dituntaskan, kata Hisnu. Hisnu melihat berdasarkan pekerjaan di lapangan nampaknya PT.SMR akan lebih cepat dalam mengoperasikan tol Kanci-Pejagan. "Kalau bisa simultan seperti ini tahun 2008 mungkin dapat diselesaikan," kata Hisnu. Hisnu juga melihat sejauh ini biaya pembebasan tanah ruas ini masih sesuai dengan rencana sebesar Rp122 miliar masih masuk dalam perhitungan pemerintah sebesar Rp110 miliar, "Sehingga tidak perlu kebijakan land capping (penetapan harga tanah)," ujarnya. Keberhasilan PT.SMR membangun lebih cepat dibanding ruas lain, kata Hisnu tidak luput dari keberhasilan perusahaan tersebut menggandeng BUMD setempat. "Kerja sama seperti ini akan kami perkenalkan untuk ruas lain," kata Hisnu lagi. Pencairan dana BLU ini menggunakan sistem baru memanfaatkan buku tabungan yang disalurkan melalui Bank Mandiri dan BRI. Masyarakat melalui KTP agar dapat dibukakan tabungan agar dana dapat disalurkan langsung ke rekening. "Tujuannya agar tidak ada uang dalam bentuk fisik saat menerima ganti rugi. Sehingga di lapangan masyarakat menerima ganti rugi secara penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Panitia Pembebasan Tanah (P2T)," ujarnya. Hisnu mengatakan kebutuhan dana BLU saat ini sudah dimintakan kembali kepada Pusat Investasi Pemerintah (PIP)karena dana Rp600 miliar jelas tidak akan cukup bagi menutup kebutuhan tahun 2008. BPJT saat ini telah meminta dana Rp3,8 triliun kepada PIP guna membebaskan sebanyak 24 ruas tol lagi yang pelaksanaaannya akan dimulai tahun 2008. "Kami harap dapat segera terealisasi agar pekerjaan di lapangan tidak terganggu," ujarnya. Hisnu mengakui tahun 2007 ini baru merealisasikan empat kilometer jalan tol (ruas Hankam - Cikunir JORR), namun tahun 2008 ada tambahan dari tol Waru-Juanda, Makassar seksi IV, sebagian seksi Surabaya - Mojokerto. Serta tambahan dari Kanci - Pejagan serta W1 (Kebo Jeruk - Penjaringan) dan W2 (Ulujami - Kebon Jeruk) yang sebenarnya kalau dikebut bisa selesai tahun 2008, kata Hisnu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007