Moskow (ANTARA News) - Rusia akan memveto upaya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mendukung kemerdekaan bagi Kosovo, salah satu provinsi Serbia, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Jumat, dalam suatu wawancara dengan sebuah suratkabar.
"Jika sebuah resolusi diusulkan untuk mendeklarakikan kemerdekaan Kosovo secara unilateral, maka tentu saja akan diveto," kata Lavrov kepada harian Vremya Novostei.
Ini bukan pertama kali Rusia mengeluarkan ancaman untuk memveto DK PBB yang mendukung kemerdekaan Kosovo, yang juga didukung oleh AS dan Uni Eropa.
Rusia mendukung Serbia, yang mana mengatakan mayoritas etnis provinsi Albania harus diizinkan otonomi, namun tidak lebih ari itu.
Pernyataan Lavrov itu dikemukakan beberapa hari setalah DK PBB, yang mana Serbia bersekutu dengan Rusia, salah satu dari lima negara yang memiliki hal veto di parlemen.
Ia membela posisi Rusia, dan mengatakan, "Mereka mengeritik kami menggunakan veto karena kami menolak deklarasi kemerdekaan Kosovo secara unilateral."
"Namun, hal itu bukan berarti sebagai upaya memblokir pemecahan problem. Veto itu merupakan bagian intergral piagam PBB. Dan piagam PBB itu merupakan pijakan dalam hukum internasional modern," katanya.
Jika Uni Eropa mengelakkan DK PBB, maka "Mereka akan menempatkan diri mereka sendiri di luar hukum internasional," ujar Lavrov. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007