Tangerang (ANTARA News) - Pihak petugas Bea dan Cukai (BC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SH), Tangerang, Banten, menggagalkan upaya penyelundupan sebanyak 3.000 unit telepon selular (ponsel) berbagai merek dan tipe yang berasal dari China menggunakan lima maskapai penerbangan melalui terminal II kedatangan. "Kami telah berhasil mencegah upaya penyelundupan 3.000 ponsel diantaranya dengan cara menitipkan barang bagasi kepada orang lain dan ada juga yang dibawa langsung dari China," kata Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Bea dan Cukai Bandara SH, Eko Darmanto kepada ANTARA News di Tangerang, Banten, Rabu. Dia mengatakan, upaya tersebut dilakukan karena adanya larangan dan pembatasan barang bawaan oleh seseorang melebihi batas ketentuan yang berlaku sesuai UU No.17 Tahun 2006 tentang kepabeanan. Ketika petugas melakukan penggeledahan terhadap barang bawaan, maka ada saja penumpang yang meninggalkan di tempat pengambilan bagasi di terminal II kedatangan. Namun petugas terus mengembangkan penyelidikan terhadap kasus tersebut terkait adanya perusahaan atau perorangan yang tidak mendapatkan izin dari pemerintah tentang pengiriman ponsel. Para pelaku penyelundupan tersebut sebanyak lima orang masing-masing Hg (40), Bs (38), DB (34), Kfl (40) dan Lh (42) yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Sedangkan ponsel yang diselundupkan tersebut senilai Rp1,5 miliar dikemas dalam bungkusan kardus dan tidak sesuai dengan daftar barang bawaan dalam pesawat. Selain itu, petugas juga mencegah 20 unit alat bantu seks dan obat-obat khusus untuk orang dewasa dalam dua kardus ukuran besar dengan berat 26 kg. Demikian pula petugas menggagalkan penyelundupan 10 pucuk senjata mainan laras panjang yang tidak mendapatkan izin dari instansi kepolisian. Walau begitu, pihak BC saat ini melakukan penyelidikan dugaan adanya keterlibatan aparat yang bertugas didalam bandara terbesar di Indonesia itu sehingga ada saja barang bawaan yang tidak memiliki alamat yang jelas tapi ada yang menjemputnya. Barang bawaan itu menggunakan sejumlah maskapai penerbangan seperti Lion Air, Garuda Indonesia, China Air Lines, Eva Air, dan Cathay Pacific. Meski demikian, para penyelundup itu memanfaatkan waktu libur pegawai sehingga mereka memasukkan barang elektonika dan alat bantu seks pada kurun tanggal 23- 25 Desember 2007 lalu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007