Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah pada 2008 akan menurunkan Bea Masuk (BM) impor beras dari Rp550 per kilogram (kg) saat ini menjadi Rp450 per kg untuk meringangkan beban Perum Bulog dalam melakukan stabilisasi harga beras di pasaran dalam negeri. Rencana penurunan BM impor beras tersebut disampaikan Menko Perekonomian, Boediono, di Jakarta, Jumat, usai rapat koordinasi membahas harga bahan kebutuhan pokok. "Penurunan BM impor ini untuk mengurangi beban Bulog dalam menstabilkan harga beras di pasaran saat ini," katanya. Dalam rapat yang dilangsungkan di gedung Bulog tersebut turut hadir Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Menteri BUMN Sofyan Jalil, Menteri Perhubungan Jusman Syafi`i Jamal, Dirut Perum Bulog Mustafa Abu Bakar, Kepala BPS Rusman Heriawan serta perwakilan dari sejumlah BUMN. Boediono mengatakan, kebijakan menurunkan BM impor beras tersebut diambil pemerintah karena saat ini harga beras di tingkat dunia meningkat sementara Bulog memiliki kewajiban menstabilkan harga komoditas pangan tersebut di dalam negeri dengan menggunakan beras impor. Menurut dia, rencana penurunan BM impor beras tersebut saat ini telah diajukan ke Menteri Keuangan dan diharapkan bisa diterapkan pada awal 2008. "Sekarang ini sedang diproses, kepastiannya menunggu keputusan Menkeu," katanya. Menanggapi rencana pemerintah untuk menurunkan BM impor beras tersebut, Dirut Bulog Mustafa Abu Bakar mengatakan, kebijakan itu cukup meringankan Bulog dalam upaya menstabilkan harga beras di dalam negeri. Menurut dia, penurunan BM impor beras tersebut tidak akan berdampak terhadap harga pembelian gabah petani karena peningkatan harga beras di pasar dunia saat ini dari 295 dolar AS per ton menjadi 330 dolar AS per ton masih terlalu tinggi dibandingkan turunnya tarif impor beras yang hanya Rp100/kg. Mustafa mengatakan, dengan penurunan BM impor beras pihaknya mampu meningkatkan penyaluran beras untuk stabilisasi harga di pasaran. Saat ini, tambahnya, Bulog telah menyalurkan beras sebanyak 500 ton untuk stabilisasi harga di wilayah Jakarta dan nantinya akan ditingkatkan menjadi 3000 ton dengan penambahan jumlah penyalur. Bulog saat ini melakukan kerjasama dengan Asosiasi Penyalur Logistik Indonesia (Aplindo) dalam operasi stabilisasi harga beras (OSHB), selanjutnya akan ditambah dengan Perpadi (Persatuan Penggilingan Padi Indonesia) serta PT Food Station. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007